Minggu, 14 Desember 2014

Sudut Pandang Pengarang Cerpen/ Novel

1. Sudut Pandang Orang Pertama sebagai Pelaku Utama

Dalam sudut pandang teknik ini, si ”aku” mengisahkan berbagai peristiwa dan tingkah laku yang dialaminya, baik yang bersifat batiniah, dalam diri sendiri, maupun fisik, hubungannya dengan sesuatu yang di luar dirinya. Si ”aku”menjadi fokus pusat kesadaran, pusat cerita. Segala sesuatu yang di luar diri si ”aku”, peristiwa, tindakan, dan orang, diceritakan hanya jika berhubungan dengan dirinya, di samping memiliki kebebasan untuk memilih masalah-masalah yang akan diceritakan. Dalam cerita yang demikian,si ”aku” menjadi tokoh utama (first person central).
Contoh:
Pagi ini begitu cerah hingga mampu mengubah suasana jiwaku yang tadinya penat karena setumpuk tugas yang masih terbengkelai menjadi sedikit teringankan. Namun, aku harus segera bangkit dari tidurku dan bergegas mandi karena pagi ini aku harus meluncur ke Kedubes Australia untuk mengumpulkan berita yang harus segera aku laporkan hari ini juga.



2. Sudut Pandang Orang Pertama sebagai Pelaku Sampingan

Dalam sudut pandang ini, tokoh ”aku” muncul bukan sebagai tokoh utama, melainkan sebagai tokoh tambahan (first pesonal peripheral). Tokoh ”aku” hadir untuk membawakan cerita kepada pembaca, sedangkan tokoh cerita yang dikisahkan itu kemudian ”dibiarkan” untuk mengisahkan sendiri berbagai pengalamannya. Tokoh cerita yang dibiarkan berkisah sendiri itulah yang kemudian menjadi tokoh utama, sebab dialah yang lebih banyak tampil, membawakan berbagai peristiwa, tindakan, dan berhubungan dengan tokoh-tokoh lain. Setelah cerita tokoh utama habis, si ”aku”tambahan tampil kembali, dan dialah kini yang berkisah.
Dengan demikian si ”aku” hanya tampil sebagai saksi saja. Saksi terhadap berlangsungnya cerita yang ditokohi oleh orang lain. Si ”aku” pada umumnya tampil sebagai pengantar dan penutup cerita.
Contoh:
Deru beribu-ribu kendaraan yang berlalu-lalang serta amat membisingkan telinga menjadi santapan sehari-hariku setelah tiga bulan aku tinggal di kota metropolitan ini. Memang tak mudah untuk menata hati dan diriku menghadapi suasana kota besar, semacam Jakarta, bagi pendatang seperti aku. Dulu, aku sempat menolak untuk dipindahkan ke kota ini. Tapi, kali ini aku tak kuasa untuk menghindar dari tugas ini, yang konon katanya aku sangat dibutuhkan untuk ikut memajukan perusahaan tempatku bekerja.
Ternyata, bukan aku saja yang mengalami mutasi kali ini. Praba, teman satu asramaku , juga mengalami hal yang sama. Kami menjadi sangat akrab karena merasa satu nasib, harus beradaptasi dengan suasana Kota Jakarta.
“Aku bisa stress kalau setiap hari harus terjebak macet seperti ini. Apakah tidak upaya dari Pemkot DKI mengatasi masalah ini! Rasanya, mendingan posisiku seperti dulu asal tidak di kota ini!” umpatnya.

3. Sudut Pandang Orang Ketiga Serbatahu

Dalam sudut pandang ini, cerita dikisahkan dari sudut ”dia”, namun pengarang, narator dapat menceritakan apa saja hal-hal yang menyangkut tokoh ”dia” tersebut. Narator mengetahui segalanya, ia bersifat mahatahu (omniscient). Ia mengetahui berbagai hal tentang tokoh, peristiwa, dan tindakan, termasuk motivasi yang melatarbelakanginya. Ia bebas bergerak dan menceritakan apa saja dalam lingkup waktu dan tempat cerita, berpindah-pindah dari tokoh ”dia”yang satu ke ”dia” yang lain, menceritakan atau sebaliknya ”menyembunyikan” ucapan dan tindakan tokoh, bahkan juga yang hanya berupa pikiran, perasaan, pandangan, dan motivasi tokoh secara jelas, seperti halnya ucapan dan tindakan nyata.
Contoh:
Sudah genap satu bulan dia menjadi pendatang baru di komplek perumahan ini. Tapi, belum satu kali pun dia terlihat keluar rumah untuk sekedar beramah-tamah dengan tetangga yang lain, berbelanja, atau apalah yang penting dia keluar rumah.
“Apa mungkin dia terlalu sibuk, ya?” celetuk salah seorang tetangganya. “Tapi, masa bodoh! Aku tak rugi karenanya dan dia juga tak akan rugi karenaku.”
Pernah satu kali dia kedatangan tamu yang kata tetangga sebelah adalah saudaranya. Memang dia sosok introvert, jadi walaupun saudaranya yang datang berkunjung, dia tidak bakal menyukainya.

4. Sudut Pandang Orang Ketiga sebagai Pengamat

Dalam sudut pandang ”dia” terbatas, seperti halnya dalam”dia”mahatahu, pengarang melukiskan apa yang dilihat, didengar, dialami, dipikir, dan dirasakan oleh tokoh cerita, namun terbatas hanya pada seorang tokoh saja atau terbatas dalam jumlah yang sangat terbatas. Tokoh cerita mungkin saja cukup banyak, yang juga berupa tokoh ”dia”, namun mereka tidak diberi kesempatan untuk menunjukkan sosok dirinya seperti halnya tokoh pertama.
Contoh:
Entah apa yang terjadi dengannya. Datang-datang ia langsung marah. Memang kelihatannya ia punya banyak masalah. Tapi kalau dilihat dari raut mukanya, tak hanya itu yang ia rasakan. Tapi sepertinya ia juga sakit. Bibirnya tampak kering, wajahnya pucat,dan rambutnya kusut berminyak seperti satu minggu tidak terbasuh air. Tak satu pun dari mereka berani untuk menegurnya, takut menambah amarahnya.

Sumber : Internet

Senin, 08 Desember 2014

Resensi Novel Lovintrique





“Kehidupan Seorang Artis”

            Kebahagiaan … Manusia yang hidup di dunia ini pasti menginginkan kebahagiaan di dalam hidupnya. Saya yakin, pasti tidak ada seorangpun di dunia ini menginginkan hidupnya sengsara. Oleh karena itu, demi mencapai kebahagiaan dalam hidup, kita harus berusaha dan terus berusaha untuk menjalani hidup ini dengan sebaik mungkin, sesukses mungkin, dan sebahagia mungkin. Dengan mendayagunakan segala kemampuan yang kita miliki dan berusaha semaksimal mungkin, pasti kita dapat merasakan betapa bahagianya hidup ini.
          Seperti yang dikisahkan dalam novel Lovintrique, karangan Wetry Febriana ini, terdapat 2 anak manusia yang bernama Stella & Shally. Mereka teman sebangku. Tapi, hubungan mereka bagaikan kucing dan tikus . Mereka memiliki sifat yang berbeda jauh. Sebenarnya, mereka itu sama-sama cantik, sama-sama pintar, dan sama-sama ingin menjalani hidup yang bahagia.
          Stella adalah seorang selebritis yang sedang tenar atau istilahnya naik daun. Secara otomatis, dia selalu sibuk dengan pekerjaannya. Walaupun sebenarnya, menjadi seorang selebritis bukanlah keinginannya. Karena menurutnya, dengan menjadi seorang selebritis, dia kehilangan masa remajanya, karena kesibukannya.
          Stella lahir dari hasil perselingkuhan antara papa & mamanya. Saat itu, papa Stella sudah punya istri, seorang wanita asal Australia dan seorang anak laki-laki. Tapi, mereka bercerai karena istri papanya Stella tahu kalau papa Stella telah berselingkuh dengan mamanya Stella dan sudah menghasilkan seorang anak, yaitu Stella kecil.
Karena papa Stella orang kaya, maka istri papanya Stella meminta harta warisan gono-gini, dengan alasan untuk anak yang dibesarkannya. Akibatnya, papa Stella jatuh miskin lalu sakit dan akhirnya meninggal. Sejak saat itu, Stella dijadikan selebriti oleh mamanya. Dia dijadikan lading emas oleh mamanya, untuk menghidupi keluarganya. Stella merasa tersiksa dengan semua ini.
Sedangkan Shally adalah anak seorang produser & selebritis ternama yaitu “Marco Budianta” dan juga teman sebangku Stella yang sangat cerdas. Tapi, sayangnya jutek abis dan tidak suka bersosialisasi. Ternyata, Shally memendam alasan khusus untuk selalu menjadi juara kelas. Ambisi Shally untuk selalu menjadi juara kelas bukan tanpa alasan. Melainkan, Shally depresi berat karena kedua orang tuanya mau bercerai. Papa Shally yang seorang selebriti dan juga produser, berselingkuh dengan selebriti pendatang baru. Dan mamanyapun akhirnya menjadi seorang pecandu narkoba karena hal itu.
Karena papa Shally adalah seorang selebriti & juga produser ternama, maka berita perselingkuhannyapun menjadi trending topik di berbagai media. Apalagi, karena bosan menjadi pecandu narkoba, mama Shallypun akhirnya bunuh diri, akibatnya kekurangan darah. Tapi, masih terselamatkan dan di rawat di Rumah Sakit. Dan, beritanyapun semakin menjadi-jadi dan mencuat ke permukaan. Akibatnya, keluarga Shallypun menjadi semakin kacau. Itulah sebabnya kenapa Shally begitu membenci Stella. Karena bagi Shally, selebriti wanita itu tidak ada bedanya dengan wanita murahan.
Hubungan Stella & Shally semakin meruncing karena kehadiran Jason, siswa baru Indo-Aussie yang membuat mereka berdua jatuh hati. Jason lebih menyukai Stella daripada Shally, tetapi Stella menolaknya karena iba dengan Shally. Dia ingin Shally yang mendapatkan Jason, terlebih lagi berita di berbagai media tentang keluarga Shally. Membuatnya semakin iba terhadap Shally. Stella lebih memilih Robby, lawan mainnya di sebuah sinetron, dengan tujuan agar Jason berpaling darinya dan melirik Shally.
Selain itu, untuk memperbaiki hubungannya dengan Shally, Stella bertekat mendonorkan darahnya untuk mama Shally. Karena pengorbanannya itu, hati Shallypun luluh. Dan pada akhirnya, mereka bersahabat. Mama Shally sembuh, dan orang tuanya rujuk. Sedangkan Stella sedang ada masalah mengenai kasus narkoba. Dan penyebabnya adalah Jason. Ternyata, Jason adalah kakak tiri Stella.
Jason membalaskan demdamnya kepada Stella karena perceraian orang tuanya, yaitu papa Stella & Caroline (mama Jason atau istri pertama papa Stella). Demdamnya semakin memuncak setelah kematian mamanya. Setelah itu, Jason dipenjara. Namun, ternyata Jason menderita gangguan jiwa. Dan akhirnya dia di rawat di Rumah Sakit Jiwa. Dan sekarang, mama Stella telah sadar. Dan Stella tidak dituntut lagi untuk berkarya di dunia hiburan. Bahkan, Mama Stellalah yang kini menjadi selebriti. Kebahagiaanpun kini telah menyelimuti Stella & Shally.
Novel ini sangat menarik untuk dibaca oleh remaja-remaja masa kini. Banyak pesan moral yang tersirat dalam novel karangan Wetry Febiana ini. Banyaknya konflik yang akhirnya terselesaikan dengan bahagia dan memberikan banyak pesan moral kepada kita menjadi keunggulan novel ini. Bahasa yang digunakan juga tidak terbelit-belit, memudahkan kita memahami isinya. 

Sumber : Internet

Kamis, 02 Oktober 2014

Ottawa



Ottawa

      Ottawa is the capital of the Canada, and it is third largest city. With its suburbs, Ottawa hold about 900.000 people. Ottawa stands in the province of Ontario in south-east Canada. The Ottawa and Rideau rivers flow through the city.
      Ottawa`s best-known buildings are the Parliament buildings, which stand on a hill above the Ottawa River. They include the tall Peace Tower which contains 53 bells. Ottawa also has universities and museums.

Sumber : Buku Bahasa Inggris Kelas 8

Capital of a Country in East Asia



      It is the capital of a country in East Asia. It is one of the biggest cities in the world. The city is one the south-east coast of Honsu, the main Island of the country.
      Almost every kind of work goes on in this enermous city. There are factories which make paper, electronic and electrical goods, cars and motorbikes. So many people work in the city that most of them have to live on the outside edge of the city. Some people have to spend four hours a day going to and from their work.

Sumber : Buku Paket Bahasa Inggris Kelas 8

Paris



          Paris

          Paris is the capital and largest city of France. It is one of the most beautiful cities in the world. It is also one of the world`s most crowded cities. Lovely gardens and parks are found throughout Paris. At night, many palaces and statues are light up. For this reason, Paris is often called the City of Light. Every year, millions of people visit Paris. The most popular place to visit is the Eiffel Tower. This huge structure has become the symbol of Paris. The Louvre, one of the world`s largest art museums, draws many visitors. The Cathedral of Notre Dame, a famous church, is another favourite place to visit.'

Sumber : Buku Paket Bahasa Inggris Kelas 8

Laporan Kunjungan Situs Sangiran

“Laporan Kunjungan Situs Sangiran” 12. Dini Nur Azizah Kelas XI MIPA 4 SMA Negeri 1 Genteng Tahun Ajaran 2016/2017 ...