Laporan Kegiatan Study Tour
SMA Negeri 1 Genteng
Kelas XI MIPA 4
Tahun 2017
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena,
berkat karunia limpahan rahmat, taufiq, hidayah, dan inayah-Nya kami dapat
menyelesaikan kegiatan study tour dalam keadaan sehat wal `afiat kemudian
menyusunnya dalam bentuk “Laporan Kegiatan Study Tour SMA Negeri 1 Genteng”
dengan baik. Dalam penyusunan laporan ini, kami berupaya semaksimal mungkin
demi kesempurnaan laporan ini. Namun, hal tersebut juga didukung oleh bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Bapak Kepala SMA Negeri 1 Genteng, Bapak
Sunyoto Edi Santoso yang telah mengizinkan terselenggaranya kegiatan study tour
tahun ini.
2.
Bapak Siswoto, selaku wali kelas kami
yang telah membimbing kami sebelum dan selama kegiatan study tour berlangsung.
3.
Ibu Supilih, selaku guru mata pelajaran
Bahasa Indonesia kami yang telah memberikan pengarahan dalam penyusunan laporan
ini.
4.
Bapak dan Ibu dewan guru maupun staf SMA
Negeri 1 Genteng, terutama Bapak Siswoto dan Ibu Nuning yang ikut mendampingi,
mengawasi, dan memotivasi kami selama kegiatan study tour berlangsung.
5.
CV. In`s Family, terutama Mbak Eda
selaku tour leader rombongan kami yang selalu mengarahkan dan mendampingi kami
selama kegiatan study tour berlangsung.
6.
Keluarga, terutama kedua orang tua kami
yang telah mengizinkan dan memberikan dukungan, baik material maupun spiritual,
sehingga kami dapat mengikuti kegiatan study tour tahun ini.
7.
Semua pihak yang tidak dapat kami
sebutkan satu persatu yang turut andil
membantu kami dalam menyusun laporan kegiatan ini.
Namun,
tak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan dalam
penyusunan laporan kegiatan ini. Baik dari segi bahasa, struktur, maupun isi.
Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami mengharapkan kritik dan saran kepada
para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki laporan kegiatan ini.
Akhir
kata, semoga dengan tersusunnya laporan kegiatan ini, dapat menambah wawasan
pembaca. Disamping itu, pembaca juga dapat mengambil hikmah dan manfaatnya,
sehingga dapat termotivasi dan terinspirasi.
Genteng,
30 Maret 2015
Penulis
DAFTAR ISI
A. Pembuka
Sampul.................................................................................................................................i
Kata
Pengantar....................................................................................................................ii
Daftar Isi............................................................................................................................iii
B.
Inti
Bab I :Pendahuluan...................................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Tujuan.............................................................................................................................2
Bab II : Laporan Perjalanan......................................................................................................3
A. Persiapan & Pemberangkatan.........................................................................................3
B. Perjalanan.......................................................................................................................5
C. Objek Kunjungan..........................................................................................................10
Bab III : Penutup.....................................................................................................................21
A. Saran.............................................................................................................................21
B. Kritik.............................................................................................................................21
C. Kesimpulan...................................................................................................................22
D. Kesan............................................................................................................................22
C. Penutup
Daftar Pustaka...................................................................................................................24
Lampiran...........................................................................................................................25
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tanggal 18-23 Maret 2017 SMA Negeri
1 Genteng mengadakan kegiatan study tour dengan tujuan 3 kota besar di
Indonesia yaitu : Solo, Jakarta, dan Bandung. Kegiatan study tour ini merupakan
kegiatan rutin tahunan SMA Negeri 1 Genteng dalam rangka menambah wawasan
siswa. Definisi study tour sendiri adalah kegiatan wisata yang dilakukan dengan
tujuan untuk menambah dan menumpuk pengetahuan siswa.
Dengan adanya kegiatan study tour, siswa tidak akan jenuh
akibat belajar melulu di dalam kelas. Memang, SMA Negeri 1 Genteng juga
melengkapi sarana laboratorium di luar kelas untuk mendukung kegiatan belajar
dan mengajar. Namun, kadangkala siswa juga merasa bosan karena masih berada di
dalam ruang lingkup sekolah. Oleh karena itu, untuk mensiasati keadaan
tersebut, SMA Negeri 1 Genteng mengadakan kegiatan study tour agar tidak
membuang waktu belajar siswa dengan sia-sia.
Alasan dipilihnya 3 kota besar di atas sebagai kota
tujuan study tour tahun ini yaitu :
1. Solo
Dipilihnya kota Solo sebagai kota tujuan
study tour karena di kota Solo, tepatnya 15 km utara kota Solo terdapat Situs
Sangiran, yaitu situs arkeologi (situs manusia purba) terlengkap dan terbesar
di Asia, bahkan di dunia. Sehingga, dengan dikunjunginya situs tersebut, siswa
dapat mengetahui fosil-fosil manusia purba temuan para arkeolog yang biasanya
hanya dapat dilihat dan dibaca dalam buku sejarah, kini bisa dilihat secara
langsung.
2. Jakarta
Kota metropolitan ini dijadikan kota
tujuan study tour selanjutnya. Hal ini dikarenakan, di ibu kota negara kita
ini, terdapat 2 perguruan tinggi tersohor seantero nusantara, yaitu Universitas
Indonesia (UI), yang merupakan perguruan tinggi negeri bergengsi yang telah
melahirkan banyak orang cerdas, salah satunya yaitu Bapak H. Fahri Hamzah,
wakil ketua DPR-RI saat ini. Perguruan tinggi kedua yaitu Politeknik Keuangan
Negara STAN (PKN-STAN), yang merupakan perguruan tinggi kedinasan terfavorit
dengan iming-iming lulusannya akan langsung diangkat menjadi CPNS. Salah satu
tokoh terkenal lulusan PKN-STAN yaitu Helmi Yahya, yang mana merupakan pembawa
acara Indonesia Lawyers Club, salah satu acara politik bergengsi yang saat ini
dicabut izin tayangnya karena banyak membongkar kedok terselubung orang-orang
yang tidak bertanggungjawab yang berkecimpung di pemerintahan Indonesia. Dengan
dikunjunginya kota ini, terutama 2 perguruan tinggi di atas, dapat memotivasi
siswa dalam memilih perguruan tinggi kelak, mengingat siswa yang mengikuti
study tour adalah siswa kelas XI yang satu tahun kemudian harus menyiapkan
perguruan tinggi yang akan dipilih. Sehingga, sekolah mengadakan study tour ke
2 perguruan tinggi tersebut.
3. Bandung
Terpilihnya Kota Kembang ini sebagai
destinasi study tour yang terakhir karena banyaknya tempat-tempat bersejarah
yang berada di kota ini. Salah satunya yaitu Gedung Sate. Di samping itu, di
kota ini juga terdapat perguruan tinggi khusus bagi siswa-siswi yang berminat
untuk berkecimpung di dunia teknik, yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB).
Setelah
melihat penjelasan di atas, semoga pembaca terutama wali murid tidak menganggap
remeh adanya kegiatan study tour. Hal ini dikarenakan, banyak wali murid yang
mengetahui adanya beberapa sekolah yang tidak bertanggungjawab yang mengadakan kegiatan mengatasnamakan
study tour, namun faktanya hanya tour saja, plesiran semata. Padahal, untuk SMA
Negeri 1 Genteng sendiri, hal ini tidak berlaku. Karena kegiatan study tour itu
benar-benar murni study tour, tidak hanya tour saja. Bahkan, sebelum berangkat
study tour, banyak siswa SMA Negeri 1 Genteng yang mengupdate di sosial media
yang berisi “Study with(out) tour”.
Hal ini dikarenakan, siswa benar-benar dituntut untuk mengerjakan tugas setelah
terlaksananya kegiatan study tour.
B. Tujuan
Tujuan yang hendak kami
capai dalam pembuatan laporan ini serta dalam pelaksanaan study tour adalah
sebagai berikut :
1.
Memenuhi tugas Bahasa Indonesia
2.
Untuk menambah pengetahuan &
pengalaman
3.
Sebagai sarana pengenalan dengan
perguruan tinggi favorit di Indonesia
4.
Untuk menambah wawasan mengenai tempat
bersejarah & perguruan tinggi favorit
5.
Memotivasi agar selalu giat belajar
supaya bisa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi favorit yang dikunjungi
BAB
II
LAPORAN
PERJALANAN
A. Persiapan & Pemberangkatan
Sebelum mengikuti kegiatan study tour, siswa-siswi SMA
Negeri 1 Genteng mengikuti briefing yang dilaksanakan pada hari Senin, 13 Maret
2017 pukul 07.30 WIB bertempat di aula SMA Negeri 1 Genteng. Pada briefing itu,
pihak travel, “In`s Family” menjelaskan tentang jadwal kegiatan study tour,
fasilitas bus & hotel, dan rute yang dilewati ketika pulang & pergi
study tour. Setelah itu, pihak sekolah menjelaskan tentang pembagian bus, ketentuan
pemakaian seragam& waktu berkumpul di sekolah, dan aturan dalam menjama`
sholat.
Pihak sekolah menjelaskan bahwasanya pada hari Sabtu, 18
Maret 2017 tepatnya pukul 12.00 – 13.00 WIB siswa-siswi SMA Negeri 1 Genteng
diwajibkan sudah meletakkan barang bawaannya di bus yang telah terparkir rapi
di lapangan RTH Maron, Genteng sejak pukul 11.00 WIB. Setelah itu, siswa-siswi
SMA Negeri 1 Genteng diwajibkan bergegas menuju sekolah untuk do`a bersama dengan
harapan agar selamat selama menempuh perjalanan.
Namun, ketika hari dimana study tour tiba, semuanya
menjadi di luar rencana. Hal ini dikarenakan hujan yang mengguyur secara
tiba-tiba. Sedangkan siswa masih berpencar entah kemana.Beberapa siswa ada yang
sudah berada di sekolah, ada yang masih berada di lapangan, bahkan beberapa
lagi ada yang masih berada di perjalanan, entah itu perjalanan menuju sekolah
maupun menuju lapangan. Sehingga, membuat semua pihak kalang kabut, dan memilih
untuk segera berteduh di tempat terdekat.
Akibat hal itu, pihak sekolah memutuskan bahwasanya acara
do`a bersama dilakukan di bus masing-masing, untuk memudahkan siswa. Semua
siswapun bergegas menuju bus masing-masing. Namun, masih ada kendala yang menghadang.
Hal ini dikarenakan, hujan masih mengguyur, meskipun tak sederas beberapa menit
yang lalu. Namun, cukup menjadi rintangan yang berarti karena jarak yang
lumayan jauh antara sekolah dan lapangan.
Meskipun begitu, tak mampu mengurangi semangat siswa agar
lekas sampai di bus. Sehingga, siswa berusaha bagaimanapun caranya agar bisa
sampai ke bus dengan selamat tanpa basah kuyup. Ada yang diantar menggunakan
mobil, ada yang nebeng mobil teman, ada yang jalan sepayung berdua bersama
pacar, bahkan ada yang jalan ramai-ramai bersama teman sekelas dengan
menggunakan banner sebagai pelindung hujan, yaitu anak kelas XI MIPA 1. Dari
usaha menuju bus tersebut, menunjukkan betapa antusiasnya siswa terhadap study
tour.
Sesampainya di lapangan RTH Maron, siswa-siswi bergegas
masuk ke dalam bus masing-masing. Kami, kelas XI MIPA 4 mendapat bus nomor 6
yang sedang terparkir di sebelah timur laut lapangan. Sebelum memasuki bus,
kami meletakkan barang-barang yang besar, seperti koper di dalam bagasi bus.
Sebelum benar-benar meletakkan di dalam bagasi bus, koper kami diberi stiker
yang berisi nama dan kelas kami masing-masing. Hal bertujuan agar koper kami
tidak tertukar.
Selesai meletakkan koper, kami memasuki bus. Namun, kami
dikejutkan oleh suhu udara yang bertambah dingin. Hal ini dikarenakan adanya AC
di dalam bus yang tidak bisa dimatikan, hanya bisa dikecilkan. Ternyata, kami
tak hanya dikejutkan oleh hal itu saja. Posisi kursi di dalam bus tidak sesuai
dengan lembaran yang diberikan pihak sekolah. Di dalam lembaran dari pihak
sekolah, kamar kecil terletak di sudut sebelah kiri bus. Tetapi, ternyata kamar
kecil kami berada di belakang deretan kursi nomor 6 sebelah kiri.
Beberapa siswa kelas kami merasa kecewa karena tidak
sesuai ekspektasi mereka. Hal ini dikarenakan mereka sengaja memilih kursi yang
dekat dengan teman akrab mereka, namun harus kecewa karena sekat yang
memisahkan keduanya. Tetapi, hal itu tidak menjadi masalah yang berarti. Karena
“Gunung Harta”, jasa bus yang kami gunakan, telah menyediakan fasilitas sesuai
dengan apa yang dijanjikan oleh pihak travel “In`s Family” yang cukup membuat
kami nyaman selama perjalanan.
Kamipun meletakkan tas-tas kecil kami ke dalam loker yang
berada di atas tempat duduk kami masing-masing. Kami masih membawa tas kecil.
Karena, ketika briefing, pihak travel menganjurkan agar memisahkan barang
bawaan, tak semua barang diletakkan di dalam koper yang terletak di dalam
bagasi. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam pengambilan barang. Jadi,
sebisa mungkin berusaha agar jangan sampai membongkar koper sebelum sampai
hotel, mengingat kami masih akan singgah di hotel 88 Mangga Besar, Jakarta Barat.
Selain itu, membongkar koper di tengah perjalanan rentan akan resiko kehilangan
dan ketinggalan.
Setelah itu, kami duduk di kursi masing-masing sambil
menunggu beberapa teman yang belum datang. Beberapa saat kemudian, Pak Siswoto
& Bu Nuning, selaku pendamping kami beserta tour leader dari “In`s Family”
& sopir dari pihak bus “Gunung Harta” memasuki bus. Pak Siswoto mengabsen
satu persatu dari kami. Ternyata, ada 3 teman kami yang belum datang. Merekapun
segera dihubungi agar bergegas menaiki bus. Beberapa menit kemudian, satu
persatu dari ketiga teman kami memasuki bus. Setelah dirasa lengkap, Pak Sis
segera memulai do`a bersama.
Seusai do`a bersama, tour leader dari pihak travel “In`s
Family” memperkenalkan diri. Tak lupa pula pihak bus “Gunung Harta”. Kami
menunggu beberapa menit untuk segera diberangkatkan. Namun, tak kunjung
berangkat. Ternyata, kami menunggu kunjungan bapak kepala sekolah untuk
memasuki bus kami. Tak lama kemudian, bapak kepala sekolah memasuki bus kami.
Beliau memberikan wejangan kepada kami dan memberikan pesan kepada pihak travel
& pihak bus agar menjaga kami. Setelah itu, beliau mengajak berdo`a
bersama, tetapi kami mengatakan bahwasanya sudah. Akhirnya, beliaupun
memberikan sedikit wejangan lagi kepada kami, baru kemudian turun.
Ketika bapak kepala sekolah turun dari bus kami, kami
sangat senang. Karena, itu artinya kami akan segera diberangkatkan. Namun,
ternyata salah. Kami masih menunggu lagi bapak kepala sekolah selesai
berkunjung ke semua armada bus yang berjumlah 8 armada. Setelah melihat bapak
kepala sekolah selesai melakukan kunjungan ke semua armada, pak sopir segera menjalankan busnya. Kamipun sangat
senang. Tepat pukul 14.23 WIB bus kami diberangkatkan. Setelah beberapa menit
berjalan, kami berhenti sebentar di depan gang menuju MTSN Genteng. Kami
bertanya-tanya kenapa bus berhenti. Ternyata, Pak Sis ingin pamit sekali lagi
kepada istrinya yang sedang menunggu di depan rumahnya yang terletak di sebelah
gang menuju MTSN. Setelah itu, pak sopir segera menjalankan busnya lagi dan mengejar
beberapa armada lain yang sempat mendahului kami. Kamipun berdo`a sekali lagi agar
keselamatan selalu menyertai kami.
B. Perjalanan
Tepat pukul 14.23 WIB bus kami diberangkatkan. Beberapa
menit diperjalanan, bus tiba-tiba berhenti. Ternyata, berhenti di depan rumah
Pak Sis untuk pamit kepada istrinya. Setelahnya, bus kembali berjalan. Ketika
baru beberapa menit berjalan, Mbak Eda, selaku tour leader dari “In`s Family”
yang bertugas menghandle kami membagikan konsumsi berupa roti donat dan aqua.
Beberapa dari kami ada yang memakannya, ada pula yang membiarkannya.
Cukup lama kami berada di perjalanan. Hingga ±2 jam kami
tiba di Jember. Namun, ketika di tengah perjalanan kami mendengar perbincangan
antara Pak Sis dan pak sopir. Pak Sis mengatakan bahwasanya menurut feelingnya kita
tersesat. Namun, pak sopir masih belum bisa menjawab. Hingga akhirnya, semua
armada tiba-tiba berhenti di suatu pasar di lingkungan pondok pesantren daerah
Jember. Kami mengira, kita akan berhenti dan mengunjungi pasar tersebut.
Ternyata tidak. Justru kita berhenti karena kita mau putar balik tapi tidak bisa.
Hal ini dikarenakan jalan yang rame, becek, ditambah, cukup sempit. Dan
akhirnya, ada salah satu kru bus yang menghandle. Sehingga, kami tidak tersesat
tanpa harus putar balik.
Ketika kami berjalan, kami berpapasan dengan
pemuda-pemuda pesantren yang barangkali baru pulang mengaji atau bahkan
mengajar. Mereka bersepeda onthel bersama-sama. Mereka melambaikan tangan
kepada kami. Kami tersenyum dan membalas lambaian tangan mereka. Kami salut
kepada mereka. Di zaman yang sudah modern ini, mereka masih menggunakan sepeda
onthel sebagai alat transportasi.
Kami melanjutkan perjalanan yang sempat terkendala akibat
tersesat. Jalan yang kami lalui cukup lancar. Hingga tak terasa azan maghribpun
berkumandang. Namun, kami tetap melanjutkan perjalanan. Bukannya kami melewatkan
sholat begitu saja. Kami akan menjama` sholat maghrib & sholat isya`.
Sedangkan sholat ashar telah kami jama` qadha` terlebih dahulu ketika kami
sholat dhuhur. Hal ini sesuai dengan apa yang dianjurkan oleh Pak Dardiri &
Pak Lukman ketika briefing kemarin.
Belum ada setengah perjalanan, kami semua terasa lelah
hingga akhirnya terlelap tidur. Dan tidak terasa, tiba-tiba Mbak Eda
membangunkan kami bahwasanya kita hampir sampai di Rumah Makan Bromo Asri
Probolinggo. Mbak Eda menjelaskan apa saja yang harus kita lakukan di Rumah
Makan tersebut. Dimulai dengan makan, dilanjutkan dengan sholat, kemudian
kembali ke bus.
Tibalah kami di Rumah Makan Bromo Asri Probolinggo.
Armada bus terparkir rapi. Bus kami terparkir di urutan pertama dari kanan. Kamipun
turun. Mbak Eda menunjukkan kami dimana tempat makannya. Kami mengikutinya.
Sesampainya di tempat makan itu, ternyata sudah sangat ramai dipenuhi oleh
teman-teman kami dari kelas lain yang lebih dahulu sampai. Akhirnya, daripada
mengulur waktu, sebagian teman kami ada yang bergegas menuju mushola yang masih
belum begitu ramai, ada pula yang bergegas mengatri mengambil makanan.
Namun, kelas kami sepakat untuk makan terlebih dahulu.
Kami dianjurkan agar selalu kompak oleh Pak Sis agar tidak ada yang tiba-tiba
menghilang tanpa jejak. Menu makan malam kala itu, tidak begitu menarik. Banyak
sekali teman-teman yang berpendapat seperti itu. Entah karena kami sedang malas
makan atau mungkin memang tidak sesuai dengan lidah orang Banyuwangi yang
mayoritas suka pedas. Setelah makan, kami mengambil minum dan buah cuci mulut.
Minumnya teh dan buahnya semangka. Sama halnya dengan makanannya , kami kurang
cocok dengan minumannya. Hal ini dikarenakan tehnya sudah dingin. Disamping
itu, semangkanya juga tidak begitu segar. Banyak dari teman-teman kecewa.
Mereka sudah membayangkan minum teh hangat, namun kenyataannya mendapat teh
dingin.
Kami tidak boleh menyalahkan siapapun. Ini murni, tidak
ada yang disengaja. Mungkin saja tehnya tadi masih hangat, bahkan masih panas.
Namun, karena kami terlalu lama belum juga tiba, akhirnya tehnya dingin. Seusai
makan, kami bergegas menuju mushola untuk menjalankan sholat maghrib &
sholat isya`. Setelah itu, kami menuju bus. Namun, mampir ke kamar kecil
terlebih dahulu entah untuk buang air kecil, gosok gigi, atau sekedar cuci
muka. Baru setelah itu, kami kembali ke bus.
Namun, sesampainya di bus ada beberapa teman kami yang
tak kunjung naik. Ternyata, mereka mabuk, tidak kuat bau AC bus. Akhirnya, Mbak
Eda memberi obat anti mabuk dan memberikan minyak kepada mereka. Setelah itu,
mereka masuk bus. Pak Sis mengecek satu persatu siswa. Setelah dirasa lengkap,
buspun melanjutkan perjalanan. Itu adalah kegiatan yang kami lakukan selama
hari pertama study tour.
Memasuki hari kedua study tour. Waktu masih menunjukkan
dini hari. Kami diperintahkan untuk tidur agar keesokan harinya tidak
kecapaian. Cukup lama kami tertidur, tiba-tiba bus berhenti kembali. Ternyata,
bus sedang mengisi bensin di SPBU Ngawi. Seusai mengisi bensin, bus melanjutkan
perjalanan. Kami melanjutkan tidur karena merasa sangat lelah. Meskipun tidur
di bus, kami merasa cukup nyaman. Hal ini dikarenakan tersedianya selimut dan
bantal yang difasilitasi oleh bus.
Adzan subuhpun berkumandang. Sekitar pukul 04.29 WIB kami
tiba di Masjid Bazis Pilangsari Sragen. Disana, kami hanya sekedar menunaikan
kewajiban. Kami tidak mandi, karena disamping waktu cukup singkat, sedangkan
jumlah kamar mandi yang sedikit, air juga terasa sangat dingin. Oleh karena itu,
seusai sholat kami melanjutkan perjalanan.
Setelah memakan waktu cukup lama, akhirnya kami tiba di
RM Tamansari Solo. Disana, kami mandi kemudian sarapan. Namun, karena bus kami
berada di urutan cukup belakang, untuk mempersingkat waktu akhirnya kami
memutuskan untuk sarapan terlebih dahulu karena kamar mandinya sedang penuh.
Menu makanan pagi itu cukup nikmat. Yaitu, sop hangat, pentol goreng yang
bentuknya seperti bergedel, tahu goreng, teh hangat, dan beberapa menu lainnya.
Kami makan dengan lahapnya karena makanan masih hangat ssehingga terasa begitu
nikmat. Namun, sayangnya tahu yang disediakan oleh pihak RM tidak nikmat karena
rasanya kecut/masam. Oleh karena itu, tidak kami makan.
Seusai makan, kami bergegas menuju kamar mandi. Fasilitas
kamar mandi yang tersedia cukup memadai. Namun sayang, ada salah satu kamar
mandi yang digunakan teman kami ternyata tidak ada gayungnya. Oleh karena itu,
terpaksa harus mandi di bawah kran. Seusai mandi, kami berkumpul di depan bus
masing-masing. Disana, ada sesi foto bersama masing-masing kelas. Memang tidak
semuanya, karena masih ada beberapa siswa yang belum sarapan atau bahkan belum
mandi. Oleh karena itu, siswa lainnya menunggu dengan berfoto-foto. Setelah
semua siswa dirasa lengkap, buspun melanjutkan perjalanan menuju destinasi
pertama study tour, yaitu Situs Sangiran.
Perjalanan menuju Situs Sangiran memakan waktu kira-kira
1 jam. Setibanya di Situs Sangiran, bus terparkir di halaman sekitar tugu
sangiran. Kemudian, kami turun untuk memasuki Situs Sangiran. Ketika memasuki
Situs Sangiran, kami disambut oleh patung kepala manusia purba. Disana, banyak
siswa-siswi SMA Negeri 1 Genteng yang berfoto. Tak jauh dari patung tersebut,
kami dikejutkan oleh patung telanjang manusia purba yang berjenis kelamin laki-laki.
Nampak tidak etis memang, namun hal ini dilakukan untuk menjaga keaslian
kehidupan manusia purba zaman dahulu yang belum mengenal pakaian. Itu masih
halaman luar gedung Situs Sangiran.
Kami melanjutkan memasuki gedung Situs Sangiran melewati
tangga yang terletak di sebelah patung kepala tadi. Ketika menaiki puluhan anak
tangga tersebut, di samping kanan kami terpajang begitu indahnya 3-5
tanah-tanah purba. Namun, kami tidak dapat menikmati keindahan tanah tersebut
karena antrean belakang yang terus mendorong kami. Setibanya di anak tangga
terakhir, kami terkagum oleh pemandangan air mancur yang terletak tak jauh di
depan kami. Kami bergegas menuju kesana. Sebelum menuju air mancur itu, kami
harus melewati jembatan yang begitu indahnya. Sesampainya di air mancur
tersebut, kami dipanggil oleh pembina karena harus memasuki gedung Situs
Sangiran.
Kami bergegas memasuki gedung Situs Sangiran. Ternyata,
gedung yang kami masuki adalah gedung 1 Situs Sangiran. Disana, berisi tentang
kehidupan manusia purba. Belum cukup puas menikmati isi dari gedung 1 Situs
Sangiran, kami dipanggil pembina untuk melanjutkan ke gedung 2 Situs Sangiran.
Gedung itu tak jauh letaknya dari gedung 1 Situs Sangiran. Di gedung 2 Situs
Sangiran itu berisi kehidupan dinosaurus & zaman-zamannya. Setelah
mengelilingi gedung 2 Situs Sangiran, kami melanjutkan menuju gedung 3 Situs
Sangiran.
Gedung 3 Situs Sangiran juga tak jauh letaknya dari
gedung 2 Situs Sangiran. Isi di dalamnya hampir mirip dengan gedung 1 Situs
Sangiran. Setelah itu, kami keluar dari gedung 3 Situs Sangiran menuju tempat
awal ketika memasuki Situs Sangiran, yaitu halaman luar Situs Sangiran. Sebelum
sampai di halaman luar Situs Sangiran, kami melewati pasar kecil tempat penjual
souvenir Situs Sangiran. Kami tidak membeli souvenir disana, karena pembina
menyarankan untuk membeli souvenir di Cihampelas saja, destinasi study tour
terakhir kita. Karena, disamping beraneka ragam produk souvenir yang dijual,
harganya juga terjangkau untuk kantong pelajar seperti kami.
Seusai mengunjungi Situs Sangiran, kami melanjutkan
perjalanan menuju Masjid Agung Semarang. Untuk menuju kesana, memakan waktu
hampir 3,5 jam. Oleh karena itu, kami diberi makan siang kondisional di dalam
bus. Menu makan siang hari itu adalah ayam goreng. Setelah makan, kami
beraktivitas di dalam bus. Ada yang menyanyi, ada yang bergurau, ada yang
bermain poker, bahkan ada yang tidur.
Tak terasa waktu 3,5 jampun berlalu. Akhirnya, tibalah
kami di Masjid Agung Semarang. Disana, kami sholat dhuhur & sholat ashar. Seusai
sholat, kami menuju serambi masjid. Serambi Majid Agung Semarang sangatlah
indah. Disana, terdapat payung elektrik seperti di Masjid Nabawi yang hanya
dibuka saat-saat tertentu, yaitu ketika Sholat Jum`at, Idul Fitri, dan Idul
Adha. Kami cukup lama berfoto-foto disana karena keindahan arsitektur
bangunannya yang begitu indah. Setelah dirasa cukup puas, pembina memanggil
kami untuk segera berkumpul di bus untuk melanjutkan perjalanan. Sebenarnya,
kami jadwalnya melanjutkan perjalanan menuju Jakarta. Namun, karena pihak
travel “In`s Family” begitu baik kepada kami, sehingga kami diajak mengunjungi
klenteng Sam Poo Kong terlebih dahulu.
Letak klenteng Sam Poo Kong tidak begitu jauh dari Masjid
Agung Semarang. Seperti namanya, klenteng. Tempat ini identik dengan orang
Cina. Sebenarnya, tempat ini dulunya masjid. Namun, karena alasan tertentu
diubah menjadi klenteng. Karena, sebenarnya pemilik tempat ini dulu, Laksamana
Cheng Ho beragama islam. Memasuki kawasan klenteng Sam Poo Kong, kami dimanjakan
oleh pemandangan bangunan yang begitu indahnya, bahkan seakan-akan kami terasa
ada di Cina karena keindahan bangunannya yang begitu indah. Disana, juga
terdapat pertunjukan barongsai yang dimainkan oleh orang-orang dari etnik Cina.
Kami menonton pertunjukan tersebut. Seusai menonton pertunjukan tersebut, kami
berniat memasuki gedung di dalam klenteng tersebut. Namun, pihak klenteng tidak
memperbolehkan karena gedung itu hanya diperuntukkan untuk orang etnik Cina
yang ingin beribadah. Puas mengelilingi klenteng Sam Poo Kong, kami melanjutkan
perjalanan menuju Jakarta.
Namun, karena jarak Semarang dan Jakarta begitu jauh,
sedangkan perut kita belum terisi sejak sore, akhirnya sekitar pukul 8 malam,
kami berhenti di RM Kurnia Jatim Kendal. Disana, kami ishoma. Kami memasuki RM
terlebih dahulu karena cacing perut kita yang minta diberi makan. Menu makanan
RM Kurnia Jatim relatif sama dengan RM Tamansari Solo. Kami harus mengantre
terlebih dahulu, setelah tu baru makan. Seusai makan, kami menuju kamar kecil kemudian
sholat. Kemudian istirahat sebentar, lalu melanjutkan perjalanan menuju
Jakarta.
Memasuki hari ketiga. Kami istirahat malam di dalam bus.
Lama berjalan, buspun berhenti di SPBU tol Cipali untuk mengisi bahan bakar.
Kemudian, melanjutkan perjalanan menuju Jakarta. ±3 jam berada di perjalanan,
tibalah kami di kawasan TMII, Jakarta Timur. Tepatnya Masjid At-Tiin. Disana,
waktu masih cukup pagi, yaitu pukul 03.41 WIB. Meski begitu, kami bergegas
menuju kamar mandi untuk mengantre mandi. Setelah mandi, kami bergegas
berjama`ah sholat shubuh. Setelah sholat shubuh, kami sarapan kondisonal dengan
menu yang hampir sama dengan makan siang kondisonal di Situs Sangiran kemarin.
Setelah sarapan, kami berkeliling di Masjid At-Tiin. Baru setelah itu, bergegas
menuju PKN-STAN mengingat Jakarta selalu macet.
Jarak antara Masjid At-Tiin dan PKN-STAN cukup jauh &
memakan waktu berjam-jam, mengingat Masjid At-Tiin berada di Jakarta Timur,
sedangkan PKN-STAN berada di Bintaro, Tangerang Selatan ditambah lagi kemacetan
yang selalu melingkupi ibu kota. Selama di perjalanan, kami menikmati
pemandangan gedung-gedung ibu kota dengan dipandu oleh tour guide yang
difasilitasi oleh pihak travel. Karena kami begitu menikmati perjalanan, hingga
tak terasa tibalah kami di PKN-STAN. Memasuki kawasan PKN-STAN, kami
terkagum-kagum, disamping menikmati keindahan bangunannya, kami juga terkagum
karena tempat ini merupakan tempat insan cerdas pilihan, calon punggawa
keuangan negara.
Kami kira, ketika kami mengunjungi kampus PKN-STAN maupun
perguruan tinggi lainnya, kami diajak berkeliling kawasan kampus tersebut.
Namun, ternyata salah. Setibanya disana, kami langsung digiring layaknya bebek
menuju ruang auditorium. Setibanya di ruangan itu, kami diberi minum aqua
kemudian dipersilahkan mengambil tempat. Tak lama setelahnya, ada sekolah lain,
SMA 10 Padang yang ternyata juga mengikuti kunjungan di PKN-STAN. Setelah semua
peserta audience mengambil tempat, persentasi tentang PKN-STAN dimulai. Setelah
persentasi, dibuka sesi tanya jawab.
Seusai kegiatan tersebut, kami diajak menuju pancuran air
bertuliskan Politeknik Keuangan Negara STAN yang sering tersebar di sosmed.
Disana, kami berfoto bersama para almuni smansa yang kuliah di PKN-STAN yang
dilanjutkan foto bersama 1 angkatan. Setelah itu, kami bergegas kembali ke bus
untuk melanjutkan agenda selanjutnya. Yaitu, city tour di Masjid Istiqlal. Tak
terasa, tibalah kami di Masjid Istiqlal. Disana, kami ishoma. Ketika kami dalam
perjalanan dari tempat parkir menuju masjid, banyak anak kecil berjualan
kantong kresek. Sungguh miris, masih kecil sudah bekerja. Memang benar orang
bilang, ibu kota lebih kejam dibanding ibu tiri. Setelah itu, kami melanjutkan
perjalanan. Dan tibalah kami di dalam Masjid Istiqlal untuk sholat dan
istirahat. Seusainya, kami bergegas ke bus untuk makan siang kondisional.
Setelah itu, kami melanjutkan city tour menuju kawasan kota tua.
Setibanya di kawasan kota tua, tepatnya di lingkungan
museum fatahillah, kami diperbolehkan untuk rehat sejenak setelah sejak awal kegiatan
study tour, selalu mengunjungi tempat-tempat yang berhubungan dengan dunia
pendidikan. Setelah puas, kami diperintahkan untuk kembali ke bus menuju hotel
88 Mangga Besar, Jakarta Barat. Setelah cukup lama berada di perjalanan,
tibalah kami di hotel. Kami check in, setelah itu bergegas masuk ke kamar
masing-masing. 1 kamar berisi 3 anak yang dibagi menurut tempat duduk di bus.
Setibanya di kamar, kami membersihkan diri, kemudian makan malam kondisional
berupa nasi kotak dengan menu yang sama seperti sebelumnya. Setelah itu, kami
istirahat. Namun, tidak semuanya. Ada beberapa anak yang keluar hotel untuk
jalan-jalan, ada pula yang dijemput saudaranya yang tinggal dikawasan tersebut
untuk diajak berkeliling Jakarta.
Memasuki hari ke-4. Kami sarapan di hotel dengan menu
yang relatif sama dengan menu RM sebelumnya. Setelah itu, kami bersiap-siap
untuk check out hotel. Baru kemudian, melanjutkan agenda menuju Universitas
Indonesia. Layaknya di PKN-STAN, setibanya di UI kami diberi materi persentasi
seputar UI. Setelah melakukan kunjungan di UI, kami melanjutkan perjalanan
menuju IPB. Jarak UI dan IPB cukup jauh. Setibanya di IPB, kami melakukan
kegiatan seperti halnya di UI. Setelah itu, kami menunaikan kewajiban di masjid
IPB. Kemudian, melanjutkan perjalanan menuju Bandung.
Perjalanan Bogor-Bandung memakan waktu ±5 jam. Akhirnya,
tibalah kami di Hotel Yehezkiel Bandung. Ketika kami tiba, waktu sudah
menunjukkan cukup malam. Sehingga, kebanyakan dari siswa-siswi SMA Negeri 1
Genteng memilih untuk mendekam di kamar masing-masing. 1 kamar di hotel kali
ini berisi 4 anak dengan pembagian sesuai tempat duduk. Setelah check in,
membersihkan diri, kemudian kami bergegas menuju lantai 2 untuk makan malam.
Baru setelah itu, bersiap untuk istirahat.
Memasuki hari ke-5. Kami sarapan di hotel. Setelah itu,
sekitar pukul 8 kami melanjutkan agenda menuju Museum Geologi. Setibanya
disana, kami tidak langsung masuk karena belum buka. Sehingga, kami menuju
gedung sate yang letaknya tak jauh dari sana. Namun, ternyata gerbangnya justru
belum dibuka. Oleh karena itu, kami hanya berfoto-foto disana. Tak lama
kemudian, pembina memanggil untuk bergegas menuju Museum Geologi karena sudah
dibuka. Kami berkeliling selam 1 jam disana. Isi dari museum geologi itu
seputar fosil dinosaurus, batu-batuan, tentang bumi, dan hal lainnya yang
berhubungan dengan geologi pastinya. Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan
menuju ITB.
Waktu tempuh museum geologi-ITB tidak begitu lama yaitu
sekitar 1 jam. Setibanya disana, kami beraktivitas layaknya di perguruan tinggi
sebelumnya. Setelah di ITB, kami melanjutkan agenda menuju Cihampelas untuk
membeli oleh-oleh. Setibanya disana, kami hanya diberi waktu 1 jam. Setelah
terburu-buru berbelanja, kami diperintahkan untuk kembali ke bus melanjutkan
perjalanan pulang ke Genteng. Namun, karena sejak sore perut kami belum diisi,
sehingga sekitar pukul 7 malam kami berhenti di RM Kurnia Jatim Lembang untuk
ishoma. Sekitar 1 jam kami berada disana. Kemudian, melanjutkan perjalanan
pulang. Rute pulang berbeda dengan rute berangkat. Rute pulang kami menggunakan
via pantura, karena lebih mempersingkat waktu.
Memasuki hari ke-6. Artinya ini adalah hari terakhir
perjalanan study tour kami. Kami sholat shubuh di Masjid At-Taqwa Kudus.
Setelah sholat, kami melanjutkan perjalanan. Akhirnya, tibalah kami di RM Wahyu
Utama Tuban untuk sarapan. Menu sarapan pagi itu sangat nikmat. Karena sangat
sesuai dengan lidah orang Genteng yang suka pedas. Setelah sarapan, kami
melanjutkan perjalanan. Hari telah siang menjelang sore. Sedangkan perut kami
hanya terisi sarapan pagi tadi. Oleh karena itu, kami berhenti di RM Tongas
Asri Probolinggo untuk ishoma. Setelah itu, melanjutkan perjalanan. Cukup lama
kami berada di perjalanan, tibalah kami di SPBU Jatiroto. Disana, kami
menunaikan kewajiban sambil menunggu bus 5 yang diisi oleh kelas XI MIPA 3 yang
mengalami trouble di jalan. Lama kami menunggu, akhirnya kami melanjutkan
perjalanan kembali. 2 jam kemudian, kami berhenti sebentar di C`Bezt Jember
untuk mengambil makan malam kondisional. Kami memakannya di dalam bus sambil
berjalan. Hingga tak terasa, sekitar pukul 22.34 WIB tibalah kami di lapangan
RTH Maron, Genteng.
C. Objek Kunjungan
1. Sangiran
a.
Lokasi
Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe,
Kabupaten Sragen, Jawa Tengah
b.
Keistimewaan
-
Terdapat fosil manusia purba yang biasanya hanya bisa dilihat & dipelajari
di dalam buku sejarah, kini bisa dilihat secara langsung dan lebih gamblang
karena disertai dokumentasi dan siklus-siklusnya
-
Bisa menambah wawasan & pengetahuan
c.
Laporan
Sangiran
adalah sebuah situs arkeologi (situs manusia purba) di Jawa, Indonesia.Pada
awalnya, Sangiran adalah sebuah kubah yang dinamakan Kubah Sangiran. Puncak kubah ini kemudian melalui proses erosi
sehingga membentuk depresi (permukaan tanah lebih rendah daripada permukaan air
laut). Pada depresi itulah dapat ditemukan lapisan tanah yang mengandung
informasi tentang kehidupan di masa lampau. Museum Sangiran beserta situs
arkeologinya, selain menjadi objek wisata yang menarik juga merupakan arena penelitian
tentang kehidupan pra aksara terpenting dan terlengkap di Asia, bahkan dunia.
Ketika memasuki pelataran sangiran,
kita akan disambut oleh patung kepala manusia purba. Tak jauh di belakangnya,
kita akan lebih dikejutkan lagi dengan penampakan patung manusia purba yang
berjenis kelamin pria yang sedang telanjang. Terlihat tidak etis sebenarnya,
namun hal ini dilakukan untuk menjaga keaslian kehidupan manusia purba zaman
dahulu yang belum mengenal pakaian. Memasuki gedung sangiran, disana kita akan
disuguhkan informasi yang lebih gamblang mengenai siklus manusia dari zaman ke
zaman. Hal ini juga lebih di dukung oleh patung dan informasi yang dijelaskan
singkat namun menyeluruh di mesin touch screen yang terletak di depan
masing-masing patung tersebut.
2. Masjid Akbar
Semarang
a.
Lokasi
Jalan Gajah Raya, Sambirejo, Gayamsari,
Semarang, Jawa Tengah
b.
Keistimewaan
- Merupakan salah satu masjid agung
termegah di Indonesia
- Mempunyai payung raksasa otomatis
seperti Masjid Nabawi
- Memiliki tongkat khatib pemberian
Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam
c.
Laporan
Masjid Akbar Semarang
atau yang lebih akrab disapa Masjid Agung Jawa Tengah adalah salah satu masjid
agung termegah di Indonesia yang dibangun pada tahun 2001 dan akhirnya selesai
pada tahun 2006. Bangunan utama masjid yaitu beratap limas khas bangunan Jawa
namun bagian ujungnya dilengkapi dengan kubah besar berdiameter 20 meter
ditambah lagi dengan 4 menara masing-masing setinggi 62 meter di tiap penjuru
atapnya sebagai bentuk bangunan masjid universal islam lengkap dengan satu
menara terpisah dari bangunan masjid setinggi 99 meter.
Area serambi masjid
dilengkapi 6 payung raksasa otomatis seperti yang ada di Masjid Nabawi. Tinggi
masing-masing payung elektrik adalah 20 meter denga diameter 14 meter. Payung
elektrik dibuka setiap shalat Jum`at, Idul Fitri, dan Idul Adha dengan catatan
kondisi angin tidak melebihi 200 knot.
3. Klenteng Sam Poo
Kong
a.
Lokasi
Klenteng
Sam Poo Kong berlokasi di daerah Simongan, sebelah barat daya kota Semarang.
Tepatnya di Jl. Simongan Raya No.129, Bongasari, Semarang Barat, Kota Semarang,
Jawa Tengah.
b.
Keistimewaan
- Bekas tempat
persinggahan dan pendaratan pertama seorang Laksamana Tiongkok beragama Islam
yang bernama Zheng He/Cheng Ho/Haji Mahmud Shams.
- Ada tempat Kyai Juru
Mudi yang berupa makam juru mudi kapal yang ditumpangi Laksamana Cheng Ho. Selain itu ada pula tempat lainnya yang
dinamai Kyai Jangkar, karena disini tersimpan jangkar asli kapal Laksamana
Cheng Ho yang dihias dengan kain warna merah. Kemudian ada juga Kyai Cundrik
Bumi, yang dulunya merupakan tempat penyimpanan segala jenis persenjataan yang
digunakan awak kapal Cheng Ho, serta Kyai Tumpeng yang merupakan tempat
penyimpanan bahan makanan pada zaman Laksamana Cheng Ho.
-
Gua yang terdapat di Sam Poo Kong, menjadi mata air yang tidak akan kering, dan
juga dipercaya menjadi petilasan dan tempat yang pernah ditinggali oleh Sam Po
Tay Djien/Laksamana Cheng Ho.
-
Untuk bentuknya sendiri bangunan dari Klenteng Sam Poo Kong, memiliki atap
tunggal yang tersusun rapi. Serta memiliki perbedaan yang amat jauh dari
klenteng-klenteng lainnya. Perbedaan tersebut terdapat pada serambi yang sdah
terpisah. Serta pada bagian tengahnya terdapat sebuah ruangan yang digunakan
sebagai tempat pemujaan Sam Po Tay Djien.
c.
Laporan
Pada
saat saya mengunjungi Klenteng Sam Poo Kong, seperti halnya bangunan-bangunan
yang kental dengan unsur Cina, warna merah banyak mendominasi bangunan ini.
Sejumlah lampion merah tidak saja menghiasi Klentengnya, tetapi juga
pohon-pohon menuju pintu masuk. Kalau kita ingin melihat keelokan bangunan
ber-arsitektur Cina, kita tidak perlu jauh-jauh pergi kesana, karena di
Klenteng Sam Poo Kong ini kita dapat merasakan suasana negeri Cina. Di halaman
yang cukup luas di depan Klenteng, terdapat sejumlah patung, baik yang
berukuran besar maupun kecil. Patung Laksamana Cheng Ho juga berdiri gagah di
depan bangunan Klenteng yang berwarna merah menyala. Arsitektur di Klenteng Sam
Poo Kong ini dipenuhi dengan ornamen naga. Selain itu bangunan Klenteng ini
beratap susun dan terdapat banyak ukiran seperti naga dan kapal dari Cheng Ho
juga menambah kemegahan Klenteng ini. Suasana Tiong Hoa lebih banyak menghiasi
tempat ini dibandingkan dengan suasana Islam.
Selain
dijadikan tempat untuk berwisata Klenteng Sam Poo Kong dijadikan sebagai tempat
peringatan, pemujaan atau bersembahyang, serta tempat untuk berziarah. Di
Klenteng Sam Poo Kong ini juga menyuguhkan kepada para wistawan untuk menikmati
kesenian Cina seperti Barongsai. Meskipun sebagai tempat destinasi wisata, area
Klenteng yang berupa kuil lebih dimaksudkan untuk sembahyang atau pemujaan bagi
umat Kong Hu Cu. Sehingga, tidak semua orang boleh memasukinya. Bangunan kuil,
baik yangbesar maupun yang kecil dipagari dan pintu masuknya dijaga oleh
petugas keamanan. Hanya yang bermaksud sembahyang saja yang diizinkan masuk,
sedangkan wisatawan yang ingin melihat-lihat hanya bisa melakukan dari balik
pagar. Saat ini, bangunan Klenteng Sam Poo Kong merupakan salah satu Klenteng
paling cantik di Indonesia. Keindahan dan kemegahan Klenteng Sam Poo Kong ini
juga menjadi daya tarik dan menjadikannya sebagai salah satu tujuan wisata yang
mulai dikenal luas di dunia. Pada har-hari-besar seperti Hari Raya Imlek dan
hari kelahiran Laksamana Cheng Ho juga biasa diadakan perayaan disertai dengan
arak-arakan, bazar, dan festival Barongsai. Hal ini tentunya banyak menarik
wisatawan baik dalam negeri maupun wisatawan asing, terutama dari Cina untuk
datang kesini.
4. Masjid At-Tiin
a.
Lokasi
Jalan Raya Taman Mini Pintu 1 Kelurahan Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur
b.
Keistimewaan
- Salah satu di antara 2 masjid megah di
kawasan TMII
- Merupakanupaya perwujudan untuk
mengenang jasa-jasa istri mantan Presiden Soeharto
yang bernama Ibu Tien
- Mempunyai taman yang juga berfungsi
sebagai koridor yang ditumbuhi oleh berbagai jenis tumbuhan
c.
Laporan
Nama
At-Tiin terinspirasi dari nama salah satu surah di Al-Qur`an. Selain
diinspirasi dari surah Al-Qur‘an, pemberian nama At-Tin sebenarnya juga
merupakan upaya untuk mengenang jasa-jasa istri mantan Presiden Soeharto
yang bernama Ibu Tien atau lengkapnya Hj. Fatimah Siti
Hartinah Soeharto. Memang, pendirian Masjid At-Tin sejak
awal merupakan usaha anak-cucu Presiden Soeharto untuk mengenang ibu/nenek
mereka. Pendirian masjid ini terlaksana berkat bantuan Yayasan Ibu Tien
Soeharto yang merupakan yayasan milik anak-keturunan Ibu Tien Soeharto. Oleh
karenanya, nama At-Tin tentu dimaksudkan sebagai doa dan perwujudan rasa cinta
yang tulus dari anak/cucu kepada ibu/nenek mereka.
Masjid
At-Tin dikelilingi oleh koridor-koridor dengan atap yang dibentuk seperti anak
panah. Koridor ini merupakan sarana bagi para pengunjung berjalan kaki menuju
gedung utama masjid. Selain itu, koridor ini juga sering digunakan untuk salat,
saat jemaah tidak lagi tertampung di dalam masjid. Mungkin, tujuan lain dari
pembuatan koridor ini juga untuk menghindari rusaknya taman akibat diinjak oleh
pengunjung. Taman ini memang banyak ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman,
seperti palm, tanaman merambat, dan rerumputan. Sekilas taman ini nampak
seperti padang rumput yang terpetak-petak karena diberi jalur setapak bagi
pejalan kaki. Di area rerumputan ini juga terdapat empat kolam air mancur
berbentuk bunga mekar yang pada bagian dindingnya bisa difungsikan sebagai kran
tempat wudlu.
5. Politeknik Keuangan
Negara STAN (PKN-STAN)
a.
Lokasi
Bintaro Sektor V, Tangerang Selatan,
Banten
b.
Keistimewaan
- Salah satu perguruan tinggi kedinasan
paling favorit
- Telah terbukti mencetak orang-orang
hebat
- Sekolah tinggi kedinasan tanpa pungutan
biaya alias gratis
c.
Laporan
Politeknik
Keuangan Negara STAN (PKN-STAN) merupakan perguruan tinggi kedinasan yang
berada dalam naungan Kementrian Keuangan. PKN-STAN menyelenggarakan pendidikan
program diploma. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan tenaga ahli di bidang
keuangan dengan spesialisasi tertentu. Seperti sekolah kedinasan lainnya, jalur
masuk PKN-STAN hanya 1, yaitu USM PKN-STAN. Dalam penyelenggaran pendidikannya,
PKN-STAN tidak memungut biaya sepeserpun. Di samping itu, lulusan PKN-STAN akan
langsung diangkat menjadi CPNS tetapi dengan syarat-syarat tertentu. Meski
begitu, kebanyakan lulusan PKN-STAN dengan mudahnya dapat memenuhi syarat
tersebut sehingga langsung diangkat menjadi CPNS.
Berikut
ini program pendidikan diploma yang diselenggarakan PKN-STAN :
1.
Program Diploma Reguler
·
Prodip I/III Keuangan Spesialisasi
Kepabeanan dan Cukai
·
Prodip I/III Keuangan Spesialisasi
Kebendaharan Negara
·
Prodip I/III Keuangan Spesialisasi Pajak
·
Prodip III Keuangan Spesialisasi
Pengurusan Piutang dan Lelang Negara
·
Prodip III Keuangan Spesialisasi Pajak
Bumi dan Bangunan
·
Prodip III/IV Keuangan Spesialisasi
Akuntansi
2. Program Diploma
Non-Reguler
·
Prodip IV Keuangan Spesialisasi
Akuntansi
·
Prodip III Keuangan Spesialisasi
Akuntansi dengan Kurikulum Khusus (Ajun Akuntan Khusus)
·
Prodip III Keuangan Spesialisasi Pajak
dengan Kurikulum Khusus
·
Program Pendidikan Pembantu Akuntan (PA)
Dilihat
keduanya, ada perbedaan yang mencolok, yaitu reguler dan non-reguler. Perbedaan
keduanya yaitu jika program diploma reguler diselenggarakan khusus untuk
lulusan SMA sederajat. Sedangkan untuk program diploma non-reguler
diperuntukkan lulusan program diploma reguler PKN-STAN.
6. Masjid Istiqlal
a.
Lokasi
Lokasi
kompleks masjid ini berada di bekas Taman Wilhelmina, di timur laut lapangan
Medan Merdeka yang ditengahnya berdiri Monumen Nasional (Monas). Di seberang
timur masjid ini berdiri Gereja Katedral Jakarta. Lokasi ini ditentukan setelah terjadi
perbedaan pendapat antara Ir. Soekarno (Presiden pertama RI ) dan Ir. H.
Mohammad Hatta (Wakil Presiden pertama RI).
b.
Keistimewaan
- Salah satu Masjid
termegah di Indonesia bahkan se-Asia Tenggara
- Merupakan bangunan monumental
keagamaan yang melambangkan kejayaan negara
- Mempunyai kiswah pemberian Raja
Salman dari Arab Saudi
c.
Laporan
Pada
saat saya mengunjungi Masjid Istiqlal, kondisi masjid sama halnya seperti yang
dapat kita lihat di media-media. Masjid kebanggaan bangsa Indonesia ini berdiri
dengan megah dan indah membuat siapapun yang mengunjungi maupun hanya sekedar
melihat menjadi kagum akan kemegahan masjid ini. Gaya arsitektur Islam modern
internasional dengan prinsip minimalis tercermin dari masjid ini. Kita dapat
melihat keunikan arsitektur masjid yang merupakan perpaduan antara arsitektur
Indonesia, Timur Tengah, dan Eropa.
Area
dalam masjid sangat besar dan luas untuk pengunjung yang ingin melakukan
berbagai aktivitas. Seperti di lantai dasar terdapat ruang wudhu, kantor Masjid
Istiqlal, dan kantor berbagai organisasi Islam. Dan di lantai pertama tepat di
atas lantai dasar terdapat ruangan Sholat yang sangat luas, bersih, dan sangat
terawat. Di area dalam masjid kita juga
dapat melihat ornamen masjid yang
sederhana namun elegan dengan kontruksi yang kokoh. Di samping itu
kondisi masjid cukup ramai karena selain digunakan untuk melaksanakan ibadah
sholat, masjid ini juga digunakan untuk berbagai aktivitas seperti madrasah
atau pendidikan Islam. Pengamanan di area dalam maupun luar masjid cukup baik.
Hal itu ditunjang dengan adanya petugas keamanan dan CCTV yang ada di area masjid.
Hal ini membuat pengunjung merasa nyaman dan aman.
Sama
halnya dengan area dalam masjid, area luar juga cukup ramai karena banyak
pedagang dan toko yang menjual cinderamata, makanan, dan minuman. Disana kita
dapat membeli baju sebagai oleh-oleh. Namun di area parkir terdapat banyak
sampah yang berserakan, hal ini membuat kenyamanan pengunjung terganggu. Selain
itu, keadaan sungai yang ada di depan masjid tepatnya di samping tulisan
“Masjid Istiqlal" kurang enak dipandang, hal ini terjadi entah karena guyuran
air hujan atau sampah yang ada di sepanjang aliran sungai. Hal itu menimbulkan
bau yang kurang sedap yang semakin mengganggu pengunjung. Di depan masjid juga
masih bisa ditemui penjual yang lalu lalang, hal ini juga sedikit mengganggu
bagi pengunjung.
7. Kota Tua
a. Lokasi
Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat
b. Keistimewaan
- Tempat wisata sejarah tentang ibukota
- Masih berupa arsitektur zaman
penjajahan yang masih terawat
c. Laporan
Kota
Tua merupakan salah satu tempat rekreasi yang cukup populer dan banyak diminati
oleh masyarakat baik masyarakat lokal maupun masyarakat domestik. Melihat
peluang yang cukup menguntungkan, maka banyak masyarakat Indonesia dari
berbagai daerah mencoba membuka usaha dengan berdagang atau menawarkan jasa
semakin melengkapi keeksotisan Kota Tua. Berbagai macam penjual menawarkan
dagangan mereka, seperti makanan dan minuman khas Indonesia (bakso, mie ayam,
nasi goreng, gorengan, pecel, gado-gado, dll), makanan ringan, serta bekerja
dengan menawarkan jasa maupun dengan melestarikan kebudayaan negeri ini.
8. Museum Geologi
a.
Lokasi
Jl.
Diponegoro No. 57 Cihaur Geulis, Bandung, Jawa Barat
b.
Keistimewaan
- Menyimpan fosil utama manusia purba
jenis Homo Erectus
- Menyimpan fosil Gajah Purba
- Menyimpan replika Dinosaurus Karnivora
Tyrannosaurus Rex
c.
Laporan
Museum
Geologi didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Sebagai sebuah monumen bersejarah,
museum ini dianggap sebagai peninggalan nasional dan berada dibawah
perlindungan pemerintah.Museum geologi awalnya berfungsi sebagai laboratorium
dan tempat penyimpanan hasil penyelidikan geologi dan pertambangan dari
berbagai wilayah Indonesia dan berfungsi pula sebagai sarana pendidikan,
penyedia berbagai informasi tentang ilmu kebumian dan objek pariwisata.
Tujuan utama
pembangunan museum geologi yaitu untuk mendokumentasikan dan memperragakan
benda peraga geologi hasil kegiatan kerja dilapangan dan di laboratorium
semuanya dalam bentuk batuan, mineral dan fosil, dilengkapi dengan foto, bagan,
peta ilustrasi dan beberapa model untuk memberikan gambaran lebih jelas.
Fungsi museum geologi lebih dititik
beratkan kegunaannya dalam pengembangan pendidikan dan penelitian dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia karena itu sesudah mengalami
pembaharuan dalam tata pameran dan peragaan, para pengunjung yang masih awam
pada ilmu, kegiatan dan hasil kerja geologi, dapat memahaminya di museum. Untuk
peragaannya museum geologi dilengkapi dengan perangkat elektronik, mekanik,
pemandu dan pembimbing.
9. Gedung
Sate
a.
Lokasi
Jl. Diponegoro Cihaur Geulis, Bandung, Jawa Barat
b.
Keistimewaan
- Mempunyai ciri khas berupa ornamen tusuk sate pada
menara sentralnya
- Menjadi markah/penanda Kota Bandung
- Disebut-sebut sebagai bangunan kuno karya arsitektur
besar yang berhasil memadukan langgam barat & timur secara harmonis
c.
Laporan
Gedung
Sate telah menjadi salah satu tujuan objek wisata di kota Bandung. Khusus
wisatawan manca negara banyak dari mereka yang sengaja berkunjung karena
memiliki keterkaitan emosi maupun history pada Gedung ini. Keterkaitan emosi
dan history ini mungkin akan terasa lebih lengkap bila menaiki anak tangga satu
per satu yang tersedia menuju menara Gedung Sate. Ada 6 tangga yang harus
dilalui dengan masing-masing 10 anak tangga yang harus dinaiki.
Keindahan
Gedung Sate dilengkapi dengan taman disekelilingnya yang terpelihara dengan
baik, tidak heran bila taman ini diminati oleh masyarakat kota Bandung dan para
wisatawan baik domestik maupun manca negara. Keindahan taman ini sering
dijadikan lokasi kegiatan yang bernuansakan kekeluargaan, lokasi shooting video
klip musik baik artis lokal maupun artis nasional, lokasi foto keluarga atau
foto diri bahkan foto pasangan pengantin.
10. Institut Teknologi
Bandung (ITB)
a. Lokasi
Jl.
Ganesha No.10, Lb. Siliwangi, Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat.
b. Keistimewaan
-
ITB menempati peringkat pertama dalam
daftar perguruan tinggi terbaik se-Indonesia
-
ITB menjadi perguruan tinggi terpopuler
di Indonesia
-
ITB merupakan perguruan tinggi dengan
tingkat kesulitan tertinggi untuk ujian seleksi masuk perguruan tinggi negeri
-
Seleksi penerimaan mahasiswa ITB
menduduki rangking pertama di Asia
-
Dari tahun 2007 hingga saat ini, khusus
untuk bidang Engineering, Technology dan
Natural Sciences, ITB menempati peringkat pertama di Indonesia.
-
ITB menyediakan banyak beasiswa yang
bisa membantu para mahasiswanya untuk memenuhi kebutuhan kuliah
-
Ikatan alumni ITB terkenal erat dan
kuat. Tentunya mereka juga sangat loyal dengan almamater mereka
-
Di ITB juga ada gedung-gedung dengan
nuansa arsitektur zaman Belanda
-
Desain bangunan yang saling berdekatan
berefek pada hubungan dan kedekatan antar mahasiswa
-
Masjid Salman ITB tidak seperti masjid
lain pada umumnya, atap masjid tersebut tidak berbentuk kubah. Terbuat dari
beton dan berbentuk cekung layaknya sebuah cawan. Makna filosofinya, sebagai penggambaran
dari seseorang yang sedang berdo’a dengan tangan menengadah ke atas.
-
Pertama kali ketika kita memasuki
gerbang ITB berjalan lurus ke depan, maka akan tampak gedung kembar yaitu
labtek-labtek yang meski tidak sepenuhnya sama, tetapi merupakan pencerminan
satu sama lain. Diantara gedung kembar tersebut terdapat air mancur dan kanal
air yang disebut sebagai Plaza Widya Nusantara
-
Pertama kali masuk melalui gerbang depan
ITB, dari sumbu tengah kita dapat melihat Gunung Tangkuban Perahu di sebelah
utara kampus dan Gunung Papandayan di sebelah selatan
c. Laporan
Perguruan
Tinggi Teknik yang semula hanya mempunyai satu jurusan pendidikan itu, kini
memiliki dua puluh enam Departemen Program Sarjana, termasuk Departemen
Sosioteknologi, tiga puluh empat Program Studi S2/Magister dan tiga Bidang
Studi S3/Doktor yang mencakup unsur-unsur ilmu pengetahuan, tekonologi, seni,
bisnis, dan ilmu-ilmu kemanusiaan. Menyadari akan keterbatasan lahan kampus
dikaitkan dengan kebutuhan sarana dan prasarana untuk mewujudkan visi
akademiknya maka ITB membangun kampus baru di Jatinangor. Berikut adalah
Fakultas/Sekolah dan Program Studi di ITB:
·
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam (FMIPA)
1.
Matematika
2.
Fisika
3.
Kimia
4.
Astronomi
5.
Aktuaria
6.
Sains Komputasi
·
Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH)
1.
Biologi (BI)
2.
Mikrobiologi (BM)
3.
Rekayasa Hayati (BE)
4.
Rekayasa Pertanian (BA)
5.
Rekayasa Kehutanan (BW)
6.
Biomanajemen
7.
Bioteknologi
·
Sekolah Farmasi (SF)
1.
Sains dan Teknologi Farmasi (FA)
2.
Farmasi Klinis dan Komunitas (FK)
3.
Program Studi Profesi Apoteker
4.
Program Pasca Sarjana Farmasi
·
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
(FITB)
1.
Teknik Geologi (GL)
2.
Teknik Geodesi dan Geomatika (GD)
3.
Meteorologi (ME)
4.
Oseanografi (OS)
5.
Teknik Air Tanah
6.
Sains Kebumian
·
Fakultas Teknik Pertambangan dan
Perminyakan (FTTM)
1.
Teknik Pertambangan (TA)
2.
Teknik Perminyakan (TM)
3.
Teknik Geofisika (TG)
4.
Teknik Metalurgi (MG)
5.
Teknik Geothermal
·
Fakultas Teknik Industri (FTI)
1.
Teknik Kimia (TK)
2.
Teknik Fisika (TF)
3.
Teknik Industri (TI)
4.
Manajemen Rekayasa Industri (MRI)
·
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
1.
Teknik Mesin (MS)
2.
Aeronotika dan Astronotika (AE)
3.
Teknik Material (MT)
·
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
(STEI)
1.
Teknik Elektro (EL)
2.
Informatika (IF)
3.
Teknik Tenaga Listrik (EP)
4.
Teknik Telekomunikasi (ET)
5.
Sistem dan Teknologi Informasi (II)
6.
Teknik Biomedis (EB)
·
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
(FTSL)
1.
Teknik Sipil (SI)
2.
Teknik Lingkungan (TL)
3.
Teknik Kelautan (KL)
4.
Rekayasa Infrastruktur Lingkungan (IL)
5.
Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air
(SA)
6.
Program Magister Sistem dan Teknik Jalan Raya
7.
Program Magister Pengelolaan Sumber Daya
Air
8.
Program Magister Pengelolaan
Infrastruktur Air dan Sanitasi
·
Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan
Pengembangan Kebijakan (SAPPK)
1.
Arsitektur (AR)
2.
Perencanaan Wilayah dan Kota (PL)
3.
Program Magister Studi Pembangunan
4.
Program Magister dan Doktor Transportasi
5.
Program Magister Studi Pertahanan
6.
Program Magister Rancang Kota
7.
Program Magister Perencanaann
Kepariwisataan
·
Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)
1.
Seni Rupa (SR)
2.
Kriya (KR)
3.
Desain Komunikasi Visual (DKV)
4.
Desain Interior (DI)
5.
Desain Produk (DP)
6.
Program Magister Seni Rupa
7.
Program Magister Desain
8.
Program Doktor Ilmu Seni Rupa dan Desain
·
Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM)
1.
Manajemen (MB)
2.
Program Magister Sains Manajemen
3.
Program Magister Administrasi
4.
Program Doktor Sains Manajemen
Secara administratif
tidak ada perbedaan yang berarti antara fakultas dan sekolah, perbedaan
fakultas dengan sekolah di ITB hanyalah sekadar terminologi. Fakultas adalah
uunit pendidikan di ITB yang memiliki beberapa program studi, baik di tingkat
sarjana, magister, maupun doktor. Sementara itu, sekolah adalah unit pendidikan
yang memiliki beberapa program studi dengan bidang keilmuan yang berdekatan.
Keduanya pun dipimpin oleh seorang Dekan dengan dibantu oleh 2 orang Wakil Dekan,
yaitu Wakil Dekan bidang Akademik dan Wakil Bidang Sumber Daya.
Sejak tahun 2011, ITB
telah menghapus sistem Ujian Saringan Masuk (USM). Jadi, hanya ada dua jalur
yang bisa dilalui, yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) dan
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Dalam sejarahnya, ITB
adalah universitas yang paling selektif bukan saja di dalam negeri tetapi juga
di dunia. Pada tahun 2000, seleksi penerimaan mahasiswa ITB menduduki rangking
pertama di Asia. Di tataran nasional menurut tingkat keketatan masuk
SNMPTN/SBMPTN dari tahun ke tahun, ITB merupakan perguruan tinggi dengan
tingkat kesulitan tertinggi.
11. Cihampelas
a. Lokasi
Jalan Raya Cihampelas, Bandung, Jawa
Barat
b. Keistimewaan
- Pusat oleh-oleh Bandung yang lengkap
& terjangkau
- Menjual berbagai produk dengan harga
yang bervariasi
- Terdapat 2 tipe pedagang di dalamnya,
pedagang kaki lima & pedagang toko
c. Laporan
Setelah dari ITB, Tujuan kami
berikutnya ialah Cihampelas karena di sini terkenal dengan sovenir yang
berharga murah. Kami tiba di Cihampelas pada pukul 15.45 WIB kami berhenti di
dekat sebuah mall,sebelum kami keluar, guide kami langsung memberi tahu kapan
kami harus berkumpul di bus untuk memulai perjalan pulang yaitu pada pukul
17.30 WIB. Kami tidak tahu bahwa yang di maksud daerah dengan barang berharga
murah adalah sebelah mall,karena itu kami masuk ke mall dekat kami berhenti
dengan mengira bahwa mall ini adalah tempat yang di maksud. Setelah
menghabiskan waktu 30 menit dimall kami baru sadar bahwa bahwa tempat yang di
maksud di sebelah mall. Setelah itu kami berpencar untuk membeli oleh- oleh
yang kami inginkan, ada berbagai hal yang di jual di sini contohnya kaos,
jaket, pistol untuk berburu, gelang, dan lain-lain. Kami terlambat 25 menit
dari waktu yang ditentukan karena beberapa teman kami masih belum datang ke bus.
Pada waktu 17.57 WIB kami akhirnya memulai perjalanan pulang .
BAB
III
PENUTUP
A. Saran
Kegiatan study tour merupakan salah satu sarana pembelajaran
di luar sekolah sambil penyegaran pikiran ketika kebosanan dalam belajar
melanda. Banyak sekali pembelajaran yang dapat kita petik dari kegiatan study
tour itu sendiri, salah satunya kebersamaan. Dari pembelajaran itulah kami ingin memberikan
beberapa saran demi terciptanya kenyamanan dan keamanan kegiatan study tour
yang akan diselenggarakan tahun depan, yaitu :
1.
Selalu menjaga diri dan menjaga keamanan barang bawaan. Hal ini dikarenakan
ketika kita berada di tempat keramaian kota, banyak sekali orang asing berada
di sekitar kita. Bahkan, kadangkala pengamen dan pedagang asongan masuk
menghampiri bus kita. Oleh karena itu, agar keamanan dan kenyamanan tetap
melingkupi kita, kita masing-masing diri harus tetap menjaga diri dan menjaga
barang bawaan. Jangan mengadalkan guru pembina, pihak tour leader travel, atau
bahkan pihak bus. Karena, yang mereka jaga tidak hanya 1 anak, melainkan 1
kelas, sehingga kita harus tetap mengantisipasi diri.
2.
Jangan mudah terpengaruh dengan rayuan manis pedagang asongan. Ini menjadi
salah satu pengalaman paling menyesakkan siswa-siswi SMA Negeri 1 Genteng
ketika study tour tahun ini. Saat itu, bus terparkir rapi di halaman hotel
Yehezkiel Bandung. Namun, tiba-tiba saja banyak pedagang asongan datang
memasuki bus masing-masing kelas dan menawarkan dodol garut, yang katanya lebih
murah dari harga pasar. Kita percaya. Akhirnya, membeli dodol tersebut seharga
Rp 50.000,00 dengan isi 6 kotak yang beratnya sangat ringan alias tidak penuh.
Namun, setelah dicek, ternyata harga 1 kotak penuh di pasar, hanya ±Rp
15.000,00. Sungguh menyesakkan. Namun, apalah daya, nasi sudah menjadi bubur.
Oleh karena itu, jangan mudah terpengaruh dengan rayuan manis pedagang asongan.
Jika ingin membeli oleh-oleh sebaiknya belilah di pusat oleh-oleh, disamping
harganya lebih murah, produknya juga lebih memuaskan.
3.
Jika memang merasa mabuk, lebih baik
katakan sedari awal daripada menyusahkan orang banyak. Tak jarang banyak anak
yang gengsi dikatakan mabuk, sehingga menahannya yang akhirnya muntah dan justru
menyusahkan orang banyak. Oleh karena itu, jika memang merasa mabuk, lebih
lekas katakan. Karena, di dalam bus juga telah tersedia obat-obatan untuk
mencegah mabuk. Sehingga, tidak menyusahkan orang banyak. Banyak sekali
kerugian yang dialami ketika mabuk disamping selalu merasa mual, tidak bisa
menikmati perjalanan yang kadangkala menampakkan keindahan pemandangan desa
ataupun kerlap-kerlip kota. Oleh karena itu, lekas katakanlah sedari awal.
B. Kritik
1.
Dalam pengaturan jadwal study tour, sebenarnya pihak sekolah & pihak travel
sudah baik. Namun, alangkah baiknya lagi apabila jadwal bisa konsisten, tidak
berubah-ubah. Seperti jadwal pertama, mengatakan study tour berlangsung selama
8 hari dan waktu kunjungannya tidak terkesan terburu-buru. Sedangkan jadwal
kedua, mengatakan bahwasanya study tour hanya berlangsung 6 hari. Sehingga,
cukup membuat kebanyakan siswa kecewa.
2.
Menu makanan yang diberikan oleh pihak travel sebenarnya cukup nikmat. Namun,
lebih baik jika tidak melulu menu yang sama, seperti menu nasi kotak. Karena
hal itu akan membuat siswa merasa bosan. Apalagi, kami pernah menemui ayam
kecap dalam menu nasi kotak yang rasanya agak asam/kecut yang menandakan kalau
ayam itu sudah tidak layak dimakan dan nasi yang kering. Oleh karena itu,
selain menu nasi kotak dijadikan lebih bervariasi, juga lebih baik nasi kotak
yang diberikan juga yang masih baru, bukan yang sudah agak lama dibungkus dalam
kotak. Jadi, agar lebih enak dimakan.
3.
Waktu kunjungan di tempat-tempat bersejarah seperti sangiran dan museum geologi
sebaiknya agak diperpanjang. Hal ini dikarenakan, cukup luasnya objek tersebut sedangkan disana kita tak
hanya sekedar berfoto, melainkan juga menggali informasi yang tersedia di
dalamnya untuk dijadikan bahan laporan. Oleh karena itu, sebaiknya waktu
kunjungannya agak diperpanjang.
C. Kesimpulan
Kegiatan study tour yang diadakan oleh SMA Negeri 1
Genteng, berbeda dengan kegiatan study tour yang diadakan oleh sekolah lain. Ketika
sekolah lain mengadakan kegiatan yang mengatasnamakan study tour, namun
faktanya hanya sekedar tour saja, SMA Negeri 1 Genteng tidak begitu. Kegiatan
study tour yang dilakukan oleh SMA Negeri 1 Genteng benar-benar murni study
tour. Hal ini terbukti dari destinasi study tour yang kebanyakan bahkan
keseluruhannya adalah tempat yang berhubungan dengan dunia pendidikan.
Disamping itu, sepulangnya dari kegiatan study tour siswa dituntut untuk
menyelesaikan beberapa tugas yang berhubungan dengan study tour kemudian siswa mempresentasikannya
dalam sebuah seminar. Oleh karena itu, tidak sepantasnya ada beberapa pihak
yang mengatakan bahwa kegiatan study tour SMA Negeri 1 Genteng itu hanya
plesiran semata. Padahal faktanya, benar-benar murni study tour.
D. Kesan
1. Study
tour ini begitu menyenangkan. Dengan adanya kegiatan study tour ini, kami bisa
mengetahui bagaimana keindahan beberapa kota-kota besar di Indonesia. Sehingga,
kami tidak menjadi puas oleh keindahan Banyuwangi yang sebenarnya keindahan
tata letak kotanya belum ada apa-apanya dibandingkan beberapa kota besar
tersebut. Dengan begitu kami dapat menjadikan motivasi untuk menjadikan Banyuwangi
kelak menjadi lebih baik.
2. Tujuan
utama dari study tour ini sebenarnya adalah menambah wawasan siswa-siswi SMA
Negeri 1 Genteng. Oleh karena itu, berkat adanya kegiatan study tour ini, kami
bisa memperoleh begitu banyak wawasan dan pengetahuan yang tidak dapat kami
peroleh hanya dari membaca buku. Salah satu contohnya yaitu bagaimana cara
memahami perasaan orang lain, bagaimana cara mengantri yang baik, bagaimana
cara menjaga kesopanan di tempat orang. Begitu banyak pengalaman yang kami
peroleh dari kegiatan study tour ini yang dapat kami ceritakan kepada anak cucu
kami kelak.
3. Ketika
mengunjungi beberapa perguruan tinggi ternama di Indonesia, ada kebanggan
tersendiri di dalam diri kami menjadi siswa-siswi SMA Negeri 1 Genteng.
Beberapa momen yang dapat menimbulkan rasa kebanggan itu adalah ketika kami
mengetahui begitu banyak alumni SMA Negeri 1 Genteng yang meneruskan jenjang
pendidikannya di perguruan tinggi ternama tersebut. Dari situ menunjukkan
bahwasanya SMA Negeri 1 Genteng memang layak dibanggakan karena telah
melahirkan penerus-penerus bangsa yang hebat & cerdas yang siap menjadi
pemimpin bangsa kelak. Momen lainnya yang menjadi kebanggan kami adalah ketika
kami bersama sekolah lain memperhatikan persentasi dari pihak perguruan tinggi
ternama tersebut, kemudian diberi pertanyaan atau diperintahkan menjadi
audience yang aktif dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan. Saat itu,
siswa-siswi SMA Negeri 1 Genteng dengan antusiasnya berebut menjawab pertanyaan
atau mengajukan pertanyaan yang berbobot disaat sekolah lain justru enggan
untuk melakukannya. Dari perilaku tersebut, mampu menunjukkan bahwasanya kami,
siswa-siswi SMA Negeri 1 Genteng memang layak untuk dibanggakan.
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
A. Nama Kelompok
1. Dini
Nur Azizah (12)
2. Mohammad
Ilyas Wahyudi (26)
3. Niken
Dewi Nurvianti (31)
4. Ridho
Gusti Kaisar Aulia (36)
B. Penunjang Isi
1. Tabel
Kegiatan
No.
|
Tanggal
|
Kegiatan
|
Waktu
|
18 Maret 2017
|
|||
1.
|
Pemberangkatan
Study Tour
|
14.23 WIB
|
|
2.
|
Tiba di RM
Bromo Asri
|
20.30 WIB
|
|
3.
|
Meninggalkan
RM Bromo Asri
|
21.41 WIB
|
|
19 Maret 2017
|
|||
1.
|
Tiba di SPBU
Ngawi
|
02.20 WIB
|
|
Tiba di Masjid
Bazis Pilangsari Sragen
|
04.29 WIB
|
||
2.
|
Berangkat
menuju RM Tamansari Solo
|
05.00 WIB
|
|
3.
|
Tiba di RM
Tamansari Solo
|
06.21 WIB
|
|
4.
|
Meninggalkan
RM Tamansari Solo menuju Sangiran
|
08.21 WIB
|
|
5.
|
Tiba di
Sangiran
|
09.15 WIB
|
|
6.
|
Meinggalkan
Sangiran menuju Masjid Agung Semarang
|
10.50 WIB
|
|
7.
|
Makan siang
kondisional
|
12.00 WIB
|
|
8.
|
Tiba di Masjid
Agung Semarang
|
14.30 WIB
|
|
9.
|
Meninggalkan
Masjid Agung Semarang menuju Klenteng Sam Poo Kong
|
15.52 WIB
|
|
10.
|
Tiba di
Klenteng Sam Poo Kong
|
16.28 WIB
|
|
11.
|
Meninggalkan
Klenteng Sam Poo Kong menuju RM Kurnia Jatim Kendal
|
17.09 WIB
|
|
12.
|
Tiba di RM
Kurnia Jatim Kendal
|
18.05 WIB
|
|
13.
|
Meninggalkan
RM Kurnia Jatim Kendal menuju Jakarta
|
19.30 WIB
|
|
20 Maret 2017
|
|||
1.
|
Tiba di SPBU
Tol Cipali
|
01.15 WIB
|
|
2.
|
Tiba di Masjid
At-Tiin TMII
|
03.41 WIB
|
|
3.
|
Sarapan
kondisional di Masjid At-Tiin TMII
|
06.45 WIB
|
|
4.
|
Meninggalkan
Masjid At-Tiin menuju PKN-STAN
|
07.30 WIB
|
|
5.
|
Tiba di
PKN-STAN
|
08.58 WIB
|
|
6.
|
Meninggalkan
PKN-STAN menuju Masjid Istiqlal
|
11.30 WIB
|
|
7.
|
Tiba di Masjid
Istiqlal
|
13.50 WIB
|
|
8.
|
Meninggalkan
Masjid Istiqlal menuju Kota Tua
|
15.20 WIB
|
|
9.
|
Tiba di Kota
Tua
|
16.06 WIB
|
|
10.
|
Meninggalkan
Kota Tua menuju Hotel 88 Mangga Besar, Jakarta Barat
|
17.32 WIB
|
|
11.
|
Tiba di Hotel
88
|
18.02 WIB
|
|
21 Maret 2017
|
|||
1.
|
Sarapan di
Hotel 88
|
05.45 WIB
|
|
2.
|
Meninggalkan
Hotel 88 menuju UI
|
07.51 WIB
|
|
3.
|
Tiba di UI
|
09.40 WIB
|
|
4.
|
Meninggalkan
UI menuju IPB
|
11.35 WIB
|
|
5.
|
Tiba di IPB
|
13.20 WIB
|
|
6.
|
Meninggalkan
IPB menuju Hotel Yehezkiel Bandung
|
16.36 WIB
|
|
7.
|
Tiba di Hotel
Yehezkiel Bandung
|
21.40 WIB
|
|
8.
|
Makan malam di
Hotel Yehezkiel Bandung
|
22.00 WIB
|
|
22 Maret 2017
|
|||
1.
|
Sarapan di
Hotel Yehezkiel Bandung
|
06.30 WIB
|
|
2.
|
Meninggalkan
Hotel Yehezkiel menuju Museum Geologi
|
08.12 WIB
|
|
3.
|
Tiba di Museum
Geologi
|
08.36 WIB
|
|
4.
|
Berjalan
menuju Gedung Sate (karena Museum Geologi belum buka)
|
08.45
|
|
5.
|
Meninggalkan
Gedung Sate menuju Museum Geologi
|
09.30 WIB
|
|
6.
|
Memasuki
Museum Geologi
|
09.40 WIB
|
|
7.
|
Meninggalkan
Museum Geologi menuju ITB
|
10.30 WIB
|
|
8.
|
Tiba di ITB
|
11.46 WIB
|
|
9.
|
Meninggalkan
ITB menuju Cihampelas
|
15.27 WIB
|
|
10.
|
Tiba di
Cihampelas
|
15.45 WIB
|
|
11.
|
Meninggalkan
Cihampelas menuju RM Kurnia Jatim Lembang
|
17.57 WIB
|
|
12.
|
Tiba di RM Kurnia
Jatim Lembang
|
19.15 WIB
|
|
13.
|
Meninggalkan
RM Kurnia Jatim dilanjutkan perjalanan pulang ke Genteng
|
20.10 WIB
|
|
23 Maret 2017
|
|||
1.
|
Sholat Shubuh
di Masjid Jami` At-Taqwa Kudus
|
04.30 WIB
|
|
2.
|
Meninggalkan
Masjid Jami` At-Taqwa Kudus menuju RM Wahyu Utama Tuban
|
05.15 WIB
|
|
3.
|
Tiba di RM
Wahyu Utama Tuban
|
07.45 WIB
|
|
4.
|
Meninggalkan
RM Wahyu Utama Tuban menuju RM Tongas Asri Probolinggo
|
08.40 WIB
|
|
5.
|
Tiba di RM
Tongas Asri Probolinggo
|
14.07 WIB
|
|
6.
|
Meninggalkan
RM Tongas Asri Probolinggo dilanjutkan perjalanan pulang ke Genteng
|
15.44 WIB
|
|
7.
|
Istirahat
& Sholat di SPBU Jatiroto
|
17.45 WIB
|
|
8.
|
Meninggalkan
SPBU Jatiroto dilanjutkan perjalanan pulang ke Genteng
|
19.37 WIB
|
|
9.
|
Makan malam
kondisional ketika di perjalanan tiba di Jember
|
21.03 WIB
|
|
10.
|
Tiba di
Genteng
|
22.34 WIB
|
2. Dokumentasi
Objek
Klenteng
Sam Poo Kong
|
Masjid Agung Semarang
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar