“Memupuk
Generasi Muda yang Bersumpah Pemuda”
“XI
MIPA 4”
Assalamu`alaikum Wr.
Wb.
Selamat pagi, salam
sejahtera bagi kita semua.
Kepada Yth. Bapak/Ibu
Guru Dewan Juri. Yang saya hormati, rekan-rekan panitia OSIS penyelenggara
acara. Dan yang saya banggakan, peserta lomba pidato yang berbahagia.
Puji syukur kita
panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena, berkat kehendak-Nya, kita masih diberi
kesempatan untuk bisa berkumpul dalam rangka memperingati “Bulan Bahasa dan
Sumpah Pemuda”.
Pepatah mengatakan tak
kenal maka tak sayang. Maka dari itu, izinkan saya untuk memperkenalkan diri.
Nama saya Dini Nur Azizah. Saya adalah perwakilan dari kelas XI MIPA 4. Disini
saya akan berpidato dengan tema “Memupuk Generasi Muda yang Bersumpah Pemuda”.
Hadirin yang
berbahagia, setiap tanggal 28 Oktober kita memperingati hari sumpah pemuda.
Saya yakin, anda semua tahu kenapa harus tanggal 28 Oktober. Ya, satu-satunya
alasan karena pada tanggal tersebut, tepatnya 28 Oktober 1928, pemuda-pemudi
Indonesia dari berbagai suku dan etnis bersatu mengikrarkan suatu teks
perjanjian yang isinya memuat tekad & semangat persatuan pemuda Indonesia
untuk mencapai cita-cita kemerdekaan Indonesia. Apalagi kalau bukan sumpah
pemuda.
Hadirin yang
berbahagia, adanya sumpah pemuda dilatarbelakangi oleh munculnya dorongan untuk
bersatu dalam diri pemuda Indonesia. Bagaimana tidak, sejak zaman dahulu bangsa
kita sudah terpecah belah akibat perbedaan suku, agama, ras, ataupun golongan.
Ratusan tahun mereka berjuang untuk mencapai kemerdekaan kelompok mereka
masing-masing. Namun, apa hasilnya ? Nihil, tanpa hasil. Apalagi dengan
diterapkannya politik “devide et impera” oleh Belanda. Semakin terpecah bangsa
kita. Sehingga, tumbuhlah pemikiran oleh pemuda Indonesia untuk bersatu,
berjuang bersama-sama, mencapai kemerdekaan bersama, kemerdekaan Indonesia.
Hadirin yang saya
hormati, mereka sepakat untuk melakukan kongres pemuda untuk menyatukan
organisasi kepemudaan yang saat itu masih terpecah belah. Kemudian, apakah
langsung mengeluarkan sumpah pemuda ? Jawabnya belum. Sumpah pemuda dikeluarkan
yang kemudian diikrarkan pada saat Kongres Pemuda II yang berlangsung di
Jakarta pada tanggal 27-28 Oktober 1928. Wah, dari sejarahnya sangat sulit ya
teman-teman. Apalagi saat itu kan belum ada WA, BBM, Line. Jadi, kalau mau beri
mandat buat berkumpul, lama, makan waktu.
Oleh karena itu, kita
sebagai generasi muda harus menghargai perjuangan mereka. Dengan cara apa ? Salah
satunya adalah dengan mengikrarkan dan menerapkan sumpah pemuda. Apakah
teman-teman sudah pernah mengikrarkan sumpah pemuda ? Jika belum, mari kita
mengikrarkan sumpah pemuda bersama-sama. Jika sudah, boleh saya dibantu untuk
mengikrarkan ? Oke.. siap ? Mari kita mulai !
Sumpah
Pemuda
Kami
putra dan putri Indonesia mengaku bertanah air yang satu, tanah air Indonesia
Kami
putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
Kami
putra dan putri Indonesia mengaku berbahasa yang satu, bahasa Indonesia
Baik, terima kasih.
Nah, sekarangkan kita sudah mengikrarkan sumpah pemuda, jadi tinggal
menerapkannya saja dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang terkandung dalam
sumpah pemuda No. 3, “Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbahasa yang
satu, Bahasa Indonesia”. Sudah jelaskan isinya ? Namun, saat ini banyak sekali
problematika dalam penggunaan Bahasa Indonesia. Contohnya saja ibu-ibu yang
sedang memanggil anaknya, “Adik-adik, sinio to tak kasi`i”. Memangnya ada dalam
KBBI itu kata sinio & tak kasi`i. Tidak ada kan ? Oleh karena itu, kita
sebagai generasi muda harus membiasakan diri dari sekarang menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Seperti yang biasa dikatakan Bu Pilih, “Kalau
tidak membiasakan mulai sekarang, kapan bisa biasa ?”
Hadirin yang saya
hormati, pesan yang dapat kita ambil dari sejarah dan isi sumpah pemuda yaitu
kita sebagai generasi penerus bangsa harus menjadi pemuda yang tidak pernah
lelah untuk terus belajar, berprestasi, dan berevolusi. Berevolusi apa ?
Berevolusi untuk mengubah bangsa Indonesia menjadi jauh lebih baik lagi. Dengan
cara apa ? Dengan cara belajar dan berprestasi. Seperti janji yang kita
ikrarkan setiap hari Senin, “Berprestasi dalam rangka mengisi kemerdekaan”.
Dengan begitu, kita mampu memberikan sumbangsih untuk Indonesia walaupun hanya
sedikit. Namun perlu diingat, sedikit lebih baik daripada tidak sama sekali.
Hadirin yang
berbahagia, itulah uraian singkat mengenai sumpah pemuda yang dapat saya
sampaikan. Semoga bermanfaat dan dapat menumbuhkan semangat sumpah pemuda dalam
diri kita. Sebuah kata bijak mengatakan, “Jangan tanyakan apa yang negara
berikan kepada kita, tapi tanyakan apa yang bisa kita berikan kepada negara”.
Saya mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan. Terima kasih atas
perhatiannya.
Wassalamu`alaikum Wr.
Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar