Jumat, 03 Agustus 2018

Pidato Memperingati Hari Sumpah Pemuda


“Memupuk Generasi Muda yang Bersumpah Pemuda”
“XI MIPA 4”

Assalamu`alaikum Wr. Wb.
Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua.
Kepada Yth. Bapak/Ibu Guru Dewan Juri. Yang saya hormati, rekan-rekan panitia OSIS penyelenggara acara. Dan yang saya banggakan, peserta lomba pidato yang berbahagia.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena, berkat kehendak-Nya, kita masih diberi kesempatan untuk bisa berkumpul dalam rangka memperingati “Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda”.
Pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang. Maka dari itu, izinkan saya untuk memperkenalkan diri. Nama saya Dini Nur Azizah. Saya adalah perwakilan dari kelas XI MIPA 4. Disini saya akan berpidato dengan tema “Memupuk Generasi Muda yang Bersumpah Pemuda”.
Hadirin yang berbahagia, setiap tanggal 28 Oktober kita memperingati hari sumpah pemuda. Saya yakin, anda semua tahu kenapa harus tanggal 28 Oktober. Ya, satu-satunya alasan karena pada tanggal tersebut, tepatnya 28 Oktober 1928, pemuda-pemudi Indonesia dari berbagai suku dan etnis bersatu mengikrarkan suatu teks perjanjian yang isinya memuat tekad & semangat persatuan pemuda Indonesia untuk mencapai cita-cita kemerdekaan Indonesia. Apalagi kalau bukan sumpah pemuda.
Hadirin yang berbahagia, adanya sumpah pemuda dilatarbelakangi oleh munculnya dorongan untuk bersatu dalam diri pemuda Indonesia. Bagaimana tidak, sejak zaman dahulu bangsa kita sudah terpecah belah akibat perbedaan suku, agama, ras, ataupun golongan. Ratusan tahun mereka berjuang untuk mencapai kemerdekaan kelompok mereka masing-masing. Namun, apa hasilnya ? Nihil, tanpa hasil. Apalagi dengan diterapkannya politik “devide et impera” oleh Belanda. Semakin terpecah bangsa kita. Sehingga, tumbuhlah pemikiran oleh pemuda Indonesia untuk bersatu, berjuang bersama-sama, mencapai kemerdekaan bersama, kemerdekaan Indonesia.
Hadirin yang saya hormati, mereka sepakat untuk melakukan kongres pemuda untuk menyatukan organisasi kepemudaan yang saat itu masih terpecah belah. Kemudian, apakah langsung mengeluarkan sumpah pemuda ? Jawabnya belum. Sumpah pemuda dikeluarkan yang kemudian diikrarkan pada saat Kongres Pemuda II yang berlangsung di Jakarta pada tanggal 27-28 Oktober 1928. Wah, dari sejarahnya sangat sulit ya teman-teman. Apalagi saat itu kan belum ada WA, BBM, Line. Jadi, kalau mau beri mandat buat berkumpul, lama, makan waktu.
Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda harus menghargai perjuangan mereka. Dengan cara apa ? Salah satunya adalah dengan mengikrarkan dan menerapkan sumpah pemuda. Apakah teman-teman sudah pernah mengikrarkan sumpah pemuda ? Jika belum, mari kita mengikrarkan sumpah pemuda bersama-sama. Jika sudah, boleh saya dibantu untuk mengikrarkan ? Oke.. siap ? Mari kita mulai !
Sumpah Pemuda
Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertanah air yang satu, tanah air Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbahasa yang satu, bahasa Indonesia
Baik, terima kasih. Nah, sekarangkan kita sudah mengikrarkan sumpah pemuda, jadi tinggal menerapkannya saja dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang terkandung dalam sumpah pemuda No. 3, “Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbahasa yang satu, Bahasa Indonesia”. Sudah jelaskan isinya ? Namun, saat ini banyak sekali problematika dalam penggunaan Bahasa Indonesia. Contohnya saja ibu-ibu yang sedang memanggil anaknya, “Adik-adik, sinio to tak kasi`i”. Memangnya ada dalam KBBI itu kata sinio & tak kasi`i. Tidak ada kan ? Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda harus membiasakan diri dari sekarang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Seperti yang biasa dikatakan Bu Pilih, “Kalau tidak membiasakan mulai sekarang, kapan bisa biasa ?”
Hadirin yang saya hormati, pesan yang dapat kita ambil dari sejarah dan isi sumpah pemuda yaitu kita sebagai generasi penerus bangsa harus menjadi pemuda yang tidak pernah lelah untuk terus belajar, berprestasi, dan berevolusi. Berevolusi apa ? Berevolusi untuk mengubah bangsa Indonesia menjadi jauh lebih baik lagi. Dengan cara apa ? Dengan cara belajar dan berprestasi. Seperti janji yang kita ikrarkan setiap hari Senin, “Berprestasi dalam rangka mengisi kemerdekaan”. Dengan begitu, kita mampu memberikan sumbangsih untuk Indonesia walaupun hanya sedikit. Namun perlu diingat, sedikit lebih baik daripada tidak sama sekali.
Hadirin yang berbahagia, itulah uraian singkat mengenai sumpah pemuda yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat dan dapat menumbuhkan semangat sumpah pemuda dalam diri kita. Sebuah kata bijak mengatakan, “Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepada kita, tapi tanyakan apa yang bisa kita berikan kepada negara”. Saya mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan. Terima kasih atas perhatiannya.
Wassalamu`alaikum Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laporan Kunjungan Situs Sangiran

“Laporan Kunjungan Situs Sangiran” 12. Dini Nur Azizah Kelas XI MIPA 4 SMA Negeri 1 Genteng Tahun Ajaran 2016/2017 ...